1⃣4⃣ Jinsana

6.1K 302 10
                                    

Malam itu sana pergi ke rumah temannya untuk melakukan suatu pekerjaan penting untuk tugas kuliahnya.

Saat itu sudah terlalu malam untuk seorang wanita untuk pulang.
Ia mencoba mencari tumpangan untuk pulang.
Ia menelpon jun. Mantan kekasihnya.
Namun jun tak mengangkatnya.
Ia mengirimkan pesan.
"Jun ini aku sana, bisa ga kamu jemput aku? ini udah terlalu malam untuk mencari tumpangan" tulisnya.
Namun Jun tidak membalasnya.
ia mengirimkan pesan lagi.
"kalo kamu mau aku ada di ujung jalan depan kampusku ya" tulisnya lagi.
setengah jam ia menunggu, tak ada balasan maupun telepon balik dari jun.

Tak lama sana merasakan ada yang mengikutinya.
"Hey cantik, kok sendirian aja sih? ayo abang antar pulang" Ucap pria asing yang wajahnya seperti pria kejam.
"Ga, makasih." Balas Sana
"eh kok jutek gitu sih? seneng seneng yuk sama abang" Ucap pria itu sambil memegang lengan sana secara kasar.
Sana merasa ketakutan. Ia mulai merasa pusing dan akan pingsan.

Tak lama ia membuka matanya dan berada di tempat asing.
Dan saat ia sadar, ada sosok pria yang dikenalnya sedang menatapnya.
"Jin?" Ucap sana kaget.
"Tenanglah sana, aku ada disini" Balas Jin dan mengelus pundak sana.
"Tapi, pria jahat itu. Kemana?" Ucap Sana
"Dia mati" Balas Jin
"Jangan bercanda jin. kamu ga ngapa-ngapainin dia kan? kamu ga bunuh dia kan?" balas Sana.
Entah sejak kapan ia menjadi seperti ini ke jin. Biasanya ia selalu kasar terhadap jin.
"Kalo aku bunuh kenapa? siapapun orang yang berani nyoba sakitin kamu. Dia bakalan nyesel" Ucap Jin.
Sana merasa luluh mendengarnya.
"Justru aku gamau kamu bunuh dia karena aku gamau kamu bermasalah dengan hukum karena aku jin" Ucap sana mengenggam tangan jin.

Jin menatap sana penuh haru.
"Oh iya kok kamu bisa tau aku berada disana?" Ucap sana lagi
"Aku kan hafal jadwal kamu, kapan kamu ke kampus, kapan kamu pulang, kapan jadwal kampus kamu nambah, kapan jadwal kampus kamu pulang cepet, kapan kamu punya jadwal belajar kelompok bahkan kapan jadwal kamu belajar mandiri dan kapan...." Jelas Jin panjang lebar.
Sana hanya menatap jin tak percaya. Ia menangis. ia sangat menyesal kenapa ia tak secepat itu bisa jatuh cinta pada pria seperti ini.

"Sana? kamu dengerin aku ga?" Ucap jin sambil melihat sana.
Jin sadar sana menangis.
"Kenapa san? aku ga bikin kamu nangis kan?" Ucap Jin lagi
"Gak kok, kamu malah selalu bikin aku bahagia. Tapi akunya aja yang ga sadar" Balas sana.
"Sana udahlah gausah nangis kaya gitu, aku gabisa liat kamu nangis" Ucap jin.
"Jin, apa cintaku buat kamu terlambat? Pas kemaren kamu bilang di grup kamu bisa pindah cinta ke orang lain. Aku bener-bener ngerasa bakalan kehilangan kamu dan aku ga siap. Aku merasa meskipun aku mengakui aku mulai cinta sama kamu, kamu gabakalan nerima aku lagi" Ucap sana dan menangis lagi.
"Apa kemaren itu sebabnya kamu masih berhubungan dengan jun?" Balas Jin.
"Sebenernya aku cuma mau kamu tapi aku ngerasa semuanya udah terlambat. jadi aku milih buat ga ngehubungin kamu lagi" Ucap sana.
"Tapi nyatanya kamu malah sms ke aku" Balas jin.
"Maksudnya?" Tanya sana bingung.
Sana langsung mengecek handphonenya dan ternyata semua sms nya ke jun malah ia kirim ke jin.

"Apa kamu terlalu mikirin aku?" Goda jin.
"Udahlah jin, semuanya udah terlambat kan? jangan bikin aku makin nyesel dan merasa kehilangan kamu" Ucap sana.
"Kamu gaakan pernah kehilangan aku" Jawab Jin sambil mengusap kepala sana.
"Ayo aku anterin kamu pulang" Ucap jin.
"Tapi jin, kamu beneran ga pindah hati ke cewe lain kan?" Tanya sana lagi.
"Gaakan pernah, aku sayang kamu" Balas Jin. Sambil mengenggam sana.

Jin memakaikan helm ke sana.
"Jin, aku ga suka pake helm" Ucap sana.
"Aku gamau calon ibu dari anak-anakku kelak kenapa-napa sana" Ucap Jin.
"Aduh jago banget bikin melting sih" Ucap sana sambil mencubit manja kekasihnya itu.

Jin dan sana sampai ke kostan twice.
Seluruh member twice memperhatikan dari jendela kamarnya.
Mina, Nayeon dan Tzuyu berada di balkon.
"Cieeee sana, dianterin terus nih" Ledek Tzuyu.
Nayeon mencubit lengan tzuyu.
"mereka kan lagi ada masalah jangan kaya gitu ah" Ucap Nayeon.

Tak lama Jin mencubit mesra kedua pipi sana dan dibalas oleh sana.
Mereka bertiga terbelalak kaget tidak percaya.
Sana masuk kedalam kost dan langsung ke balkon.
"Kenapa? kaget ya?" Ucap Sana pada mereka bertiga.
"sejak kapan? San lo jadian? cerita san!" Ucap Mina sambil mengejar sana yang berjalan masuk ke kamarnya.

rented room; bangtwice ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang