I Love You, Annoying Boy

#12

Author pov

Yoora masuk ke kelasnya dengan muka dinginnya. Ia melihat taehyung telah datang. Taehyung menoleh ke arah yoora sambil tersenyum, yoora membalas senyuman taehyung dan menyimpan tasnya di bangkunya. "Pagi taetae" ucap yoora hangat.
"Pagi, kenapa kau memanggilku taetae?" Tanya taehyung.
"Karena namamu terlalu panjang" jawab yoora dingin sambil pergi ke bangku yoona.

Taehyung mengampiri jimin dan berbisik"jimin, saat istirahat nanti. Kau ingin melakukan sesuatu pada pacarmu?"

"Melakukan apa?" Tanya jimin

"Kita jahili mereka. Setuju?" Tawar taehyung
"Bagaimana jika mereka marah?" Tanya jimin
"Ah jangan pikirkan itu. Ini akan menyenangkan" jawab taehyung
"Baiklah kita lakukan itu"

Merekapun mengadukan telapak mereka.

Bel masuk pun berbunyi. Pelajaran Ssaem min pun dimulai. Ssaem min adalah guru sastra. Jadi pelajaran ialah yang sangat disukai siswa di kelas 10-A.
"Selamat pagi Ssaem min!" Sambut para siswa ceria.
"Selamat pagi anak anak," jawab Ssaem min. Gayanya yang nyentrik membuat guru yang satu ini tidak pernah membosankan siswanya.
"Apa kalian tahu apa tugas kalian yang ibu beritahu minggu lalu untuk di kerjakan hari ini?" Tanya Ssaem min memperlihatkan senyumnya.

"Membuat puisi bu!!" Jawab mereka serentak.

"Baiklah gunakan imajinasi kalian dan buatlah puisi kalian" perintah Ssaem min riang.

"Yes,ma'am"  jawab mereka tak kalah riang.

25 menit kemudian*

"Ayo anak anak. Apa ada yang sudah selesai? Jika ada langsung bacakan ke depan"ucap Ssaem min.
Tidak lama kemudian jimin maju kedepan.

Semua siswa tertawa mendengar jimin yang isi puisinya tentang air.

***

Bel istirahat pun berbunyi. Yoora dan Yoona keluar kelas untuk pergi ke kantin. Tapi langkah mereka di cegah oleh jimin.
"Hei, mau kemana kalian" tanya jimin membentangkan tangannya untuk menghalangi mereka berdua.

"Hei cebol, menyingkirlah," kata yoora yang langsung mendapat sikut dari yoona sambil berbisik "bisakah kau tidak memanggil pacarku cebol?"
"Cepat menyingkir, jimin, kami kelaparan tau" sambung yoora.

Jimin pun membiarkan mereka berdua pergi. Lalu taehyung mengampiri jimin dan mengajaknya ke kantin juga "jimin, ayo kita melakukan misi kita" kata taehyung sambil merangkul bahu jimin

Di kantin*

Taehyung melihat yoora dan yoona sedang duduk di bangku kantin. Lalu berbisik pada jimin" jim, kau pergi ke rooftop dan pura pura terluka ok?"

"Ok taetae" jawab jimin sambil berlari ke rooftop

Taehyung langsung berlari ke bangku pacarnya dan pacar sahabatnya sambil memasang wajah panik
"Yoora,yoona ini gawat!! Jimin!!"
Yoona yang tengah meminum susu pisangnya langsung berhenti
"Kenapa jimin?"

"Jimin terluka!! Dia terjatuh saat kami ingin membawa bola" jawab taehyung.

Tak menunggu kesempatan lagi, mereka bertiga pergi ke rooftop dengan terburu buru. Disana mereka menemukan jimin terbaring lemah di lantai dan bersimbah darah tipuan. Yoona langsung menangis" jiminie!! Jangan mati jiminie!!"

"Ayo bawa dia ke uks" kata yoora panik.

Di uks*

Jimin di baringkan di ranjang dengan mata tertutup.

"Aku yakin ini berhasil" bisik jimin

Tak lama kemudian, jimin bangun.

"Jiminnie. Kau bangun" ucap yoona sumringah. "Kau tidak apa apa?" Sambungnya.

"Hei dimana taehyung?" Tanya yoora bingung

"Aku.. aku..."ucap jimin terbata bata sambil melihat tidak berkedip ke balik pintu
"Apa itu?" Tanya jimin pura pura lirih

Yoora dan yoona menoleh ke belakang pintu. Ada kain putih yang berjalan dan terdapat tangan yang berdarah seperti jimin.

"HANTU!!!!" Teriak yoona sambil memeluk jimin

Yoora mematung karena ia sangat takut hantu. Ia jongkok sambil memeluk lututnya dan menangis
"Taehyung kau dimana? Aku takut"

Kain itu berjalan mendekati yoora lalu

"Ha...!" Kain itu terlepas karena di lepas oleh taehyung. Ternyata taehyung yang memakainya.

"Ahahahahahaha kalian ini, gampang di jahili sekali ya" ucap jimin tertawa terbahak bahak.

"Kau... jadi dari tadi kau tidak terluka?" Tanya yoona tajam

"Tidak"jawab jimin

Jimin dan taehyung pun lari meninggalkan mereka berdua sambil tertawa

"KALIAN!!!AWAS KAU YA" teriak yoora dan yoona kesal.