Ini Awalnya

46 4 16
                                    

Jam masih menunjukkan pukul 09.00 pagi, yang berarti setengah jam lagi pelajaran ini baru akan selesai. Anak-anak terlihat menunggu-nunggu jam istirahat yaitu 30 menit lagi dan demi apapun, ini terasa sangat lama sekali karena Pak Barno tak henti-hentinya mengoceh -entah apa yang ia ocehkan, karena anak-anak lebih tertarik pada gadget mereka masing-masing-.

Begitu juga Jullian, ia asik berbalas pesan LINE pada target barunya ini, adek kelas yang berwajah cantik dengan tinggi semampai, Angelica si anak cheers. Senyum tak henti-hentinya merekah pada bibir Jullian -yang kalau kata para gadis, sangat cipokable- saat Angelica menerima ajakan kencannya pada sabtu mendatang. Ia tak peduli pada statusnya yang saat ini masih taken, yang ia peduli adalah hubungannya dengan Sava sebentar lagi akan kandas dan ia harus mencari cadangan baru lagi.

"Iyalah yaa kylie gua jomblo. Pokoknya sebelum gue jadian ama Kylie Jenner gue gak mau jomblo" begitu ungkapnya saat sahabatnya si Erica menasehatinya.

Saat sedang asik-asiknya mengetik balasan untuk sang gebetan baru, tiba-tiba penghapus papan tulis melayang tepat mengenai jidatnya.

"Woi, gue nerangin ampe berbusa, lu enak bener maen hape" pekik Pak Barno dengan ganas. Anak-anak sudah tak heran dengan gaya bicara pak Barno - yang biasa dipanggil Pak Barney oleh anak-anak - kalau sedang emosi.

"Sialan perasaan tadi pada maen hape, kenapa gue yang kena sih?! bangke" umpatnya dalam hati.

Jullian melihat kesekelilingnya dan benar saja anak-anak yang sedaritadi menunduk memainkan gadget mereka masing-masing, kini terlihat duduk manis bak anak SD yang mau pulang.

"Sial gue keasikan nih gara-gara Angel." sesalnya 

"Coba jelasin tadi saya nerangin apa aja?" Tanya Pak Barno yang membuat Jullian berkeringat dingin.

"Tai dah, lo yang ngomong ngapa gue yang jelasin si? Dasar Barney Jelek." makinya, tentunya dalam hati.

"Yaaa jelasin rumus lah pak, masa sejarah indonesia hehehe" katanya sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Pak Barno berjalan mendekat kearah Jullian. Ia sudah bisa menduga apa yang akan dilakukan si Barney kali ini.

"Siniin hape nya"

dengan pasrah Jullian menyerahkan Iphone kesayangannya itu pada Barney yg gendut dan jelek -menurut seluruh murid-.

"Setelah ini kamu keruangan saya!" perintah Pak Barno yang mendapat anggukan dari Jullian.

Pak Barno kembali berjalan ke mejanya sambil mengotak-atik hp Jullian yang kebetulan belum terkunci.

"Hm.. Jadi si Angel yang cantik itu ya sekarang target kamu? kasian itu anak, hidupnya. Padahal cantik tapi kena sama rayuan maut buaya kali."

Kelas langsung dipenuhi dengan tawa anak-anak.

Pak Barno mengetikkan balasan pada Angel, sambil terkekeh sesekali.

Jullian yang sadar langsung berkata,

"Pak!!! Oi jangan dibales haduuuuh" ucapnya sambil menepuk palanya tanpa sadar.

Bel istirahat berbunyi, yang berarti jam pelajaran matematika sudah selesai.

"Berisik kamu Jullian! udah anak-anak boleh istirahat. Dan kamu Jullian! kamu keruangan saya ya! tapi sebelum kamu keruangan saya, saya izinin kamu minta maaf dulu sama Sava." Ucapnya sambil menyunggingkan senyum kemenangan pada Jullian.

Jullian yang mengerti seringaian itu langsung berteriak.

AAAAAAAAAAA ALAMAT PUTUS GUEEE!

Sahabat Jullian tertawa senang atas penderitaannya, sedangkan para gadis sekelasnya yang pernah jadi target Jullian hanya bisa tersenyum prihatin.

 "MAMPUS LO BUAYA KALI HAHAHA" Ledek Erica senang, karena akhirnya sahabatnya itu kena hukuman karena telah mempermainkan wanita.  

"Sabar bro" kata Damian menepuk pundak Jullian, menyemangati, sambil tertawa juga tentunya.

Damian tau, pasti si Barney sudah mengadukan perselingkuhannya pada Sava.

Jullian menghiraukan mereka semua dan langsung berlari ke ruangan Barney jelek tukang PHO.



---------------------------------------------------

whoaaaa haha wdyt guys?

setelah bertahun-tahun ga buat cerita lagi, akhirnya.... here it is. ini baru perkenalan wataknya si Jullian aja ya, kalo cerita selanjutnya tunggu aja the next chapter.

bhaiiii maksimal

oiyaaa kalo ada yang berani copas, awas digampar salsa biskuat!

Ramona & JullianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang