Charlie

25 3 6
                                    

Seharian ini ternyata memang diisi dengan banyak jam kosong yang dikarenakan adanya rapat guru dadakan. Erica dan teman-temannya masih betah menonton video para kontestan biskuat, mereka tak henti-hentinya tertawa melihat adegan-adegan lucu serta lawakan jayus ala para kontestan. Ada yang berakting tapi kehilangan suaranya, ada juga yang berjoget kuda kepang dengan komok minta gaplok, ada yang gak jelas mau nya apa dan yang paling bikin mengocok perut adalah adegan Salsa yang paling galak diantara para kontestan.

"BAHAHAHA cara dia narik nafasnya itu loh. Aduh, gak kuat mukanya kocak banget hahaha ya lord. Ulang dah! sini liat nih guys." Suara Erica menggelegar satu kelas.

Jullian yang mulai merasa lapar dan sudah bosan bermain game lalu mengajak Damian ke kantin.

"Kuy, ajak Erica juga." Balas Damian yang mendapat anggukan dari Jullian.

"Pasti tuh si Erica lagi ngeliatin orang-orang biskuat dah" Kata Jullian sambil geleng-geleng kepala melihat Erica yang masih tertawa terbahak-bahak.

"Gue juga heran, padahal udah sering ditonton ama dia yak? Lama-lama kaya si Salsa dah tuh die." Sahut Damian. Tapi seolah teringat sesuatu ia langsung berkata,

"Eh! Tapi jangan dong! Tar kalo dia kaya Salsa, yang ada gue bisa digampar sama dia setiap hari. Kasian di gue sama anak-anak gue nanti coeg."

"Lah lah pede bener lo jamban! emang Erica mau jadi bini lo?" ledek Jullian.

"Weh kalo sampe dia jadi jodoh gue beneran nanti, lo cium keteknya Barney yek?"

"Alah sok sok an ngomongin jodoh! Nembak aja gak berani lo sempak. Lo aja sono cium keteknya Barney, kalo perlu jilatin ampe licin."

"Waktunya belom tepat Ju. Dih najis, geli dah gua."

"Hahahaha, yauda sono ajak Erica aja dulu. Gue tunggu depan kelas ye! Genak ah kalo gue nyamper Erica juga, ada my mantan-mantan disana hahaha"

"Hahaha repot ye idup jadi buaya kali ckckck"

Damian menghampiri Erica dan mengajaknya ke kantin. Erica lalu menyetujui ajakan Damian dan menghampiri Jullian yang menunggu didepan kelas.

Damian yang teringat sesuatu kembali ke tempat duduknya. Ia membuka tasnya, dan mengambil benda yang ia lupa berikan ke Jullian.

Tiba-tiba, otaknya mendapat ide brilian.

"Haha gue kerjain lo Ju sekalian" Ucapnya pelan sambil memasukkan benda tersebut ke kantong.

Lalu ia kembali menghampiri Jullian dan Erica yang sudah menunggunya.

Suasana kantin lumayan ramai karena para murid sedang dilanda jam kosong, akibat rapat guru dadakan itu. Dan untuk menghilangkan suntuknya suasana kelas, mereka melarikan diri ke kantin. Ya, khas anak sekolahan.

Seperti biasa, sudah menjadi rutinitas bahwa dimana ada Jullian pasti selalu ada sapaan-sapaan tak berbobot dari cewek-cewek kurang perhatian.

"Hi kak ganteng"

"Makan yang banyak ya ka"

"Ih kak Ju ganteng banget ya lord"

"Jalan ama gue yuk Ju hehehe"

Semua sapaan itu pasti selalu dibalas oleh Jullian, entah itu oleh senyuman manis miliknya atau kerlingan genit handalannya yang dapat membuat gadis-gadis itu heboh sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ramona & JullianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang