02

274 21 23
                                    

"Ibumu sudah pergi, kan?" tanya Louis. Aku pun mengangguk karena memang Mum sudah pergi untuk belanja bulanan.

"Bagus" jawabnya singkat.

"Lou, cepat kau ingin belajar apa? Keluarkan buku-buku mu. Kita belajar sekarang" ajak ku karena sedari tadi sebenarnya aku pun tidak tahu tujuan Louis kesini untuk apa.

"Kau buka saja isi tas ku. Keluarkan semua" suruh Louis. Ck, ini kan tas Dia dan kenapa harus aku?

"Inikan tas mu, Louis. Tidak sopan jika aku yang melihat isinya" ucap ku

"Sudahlah. Buka saja"

Aku pun membuka isi tas Louis dan tidak ada buku disana, yang kutemukan adalah seragam sekolah dan beberapa pakaian ber logo Adidas.

Aku mengernyitkan dahi ku yang tak kunjung menemukan satu buku dari tas Louis, "Kenapa isinya pakaian dan seragam sekolah semua? Kemana buku mu? Lalu bagaimana belajar?"

"Aku kabur dari rumah" jawabnya. Tunggu, kabur dari rumah?!

"Bodoh! Apa yang terjadi? Kenapa kau kabur dari rumah?" tanyaku yang kaget dan malah ditatap tajam oleh Louis karena sudah bilang Dia bodoh.

"hey hey watch your mouth! Im the sassy one here, don't test me, curly" jawabnya

"Baiklah, aku minta maaf. Bisa kau jelaskan?" pinta ku.

Dia sempat menghela nafas dan mengusap kasar wajahnya sebelum menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, "Mum dan Dad...biasalah, mereka kembali bertengkar dan aku muak. Mereka selalu bertengkar dengan Dad yang brengsek selalu pulang telat dan bermain dibelakang Mum. Itu semua karena kebodohanku yang tidak sengaja memberitau Mum kalau aku melihat Dad sedang make out dengan salah satu jalang yang ada di Pub" jelasnya

"Aku muak, Haz. Hidup didalam satu sangkar yang tiap hari nya selalu terdapat bentakan. Aku muak. Biasanya aku selalu melarikan diri ke Club untuk hanya sekedar minum saja tapi aku sadar jika aku terus begitu, nanti terjadi apa-apa denganku bagaimana? Jujur saja, aku masih memikirkan tujuh saudara tiri ku itu. Bagaimana nasibnya mereka mempunyai kakak yang bodoh seperti ku"
"Louis, kau punya saudara ti——"

"Ya, aku punya tujuh saudara tiri. Enam dari mereka adalah perempuan dan satu dari mereka adalah lelaki. Aku juga mempunyai adik tiri bernama Georgia dari ayah kandung ku. Mum sudah menikah sebanyak tiga kali. Pertama dengan Troy Austin, ayah kandung ku. Aku terlahir dengan nama Louis Troy Austin. Namun setelah mereka bercerai dan Mum menikah dengan Mark Tomlinson, nama ku jadi Louis William Tomlinson. Namun mereka bercerai lagi dan mum menikah dengan si brengsek itu" jelas Louis. Tidak ku sangka, dibalik sikapnya yang kurang ajar itu ternyata sangat jauh berbeda dengan hati dan pemikirannya yang murni.

"Apa ini alasan mu yang sela——"

"Selalu membully mu? Ya, kau benar. Aku selalu melupakan kekesalan ku pada orang lain, kau salah satunya. Aku minta maaf, Hazza" ucapnya tertunduk. Entah setan mana, badan ku yang kurasa lebih besar ini menarik badan mungil Louis kedalam pelukan ku.

"Tidak masalah, Lou. Aku senang mengetahui sikap asli mu. Ternyata kau tidaklah seburuk yang kusangka" ucapku yang mengelus rambut halusnya yang suka mengenai dadaku.

"Kau marah, tidak? Lalu, boleh aku menginap dirumah mu, kan?" tanya Louis

"Tentu saja boleh"

"Kau memang teman yang baik, Haz!"

Teman? Ya, Teman.

"Kau kenapa memanggilku 'Hazza' ? Namaku kan Harry" tanya ku karena sejak tadi dia memanggilku Hazza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FOOL'S GOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang