"Gila deh lu Dan, telat lagi? Ngapain aja sih pagi-pagi? Jual asongan keliling?" Ucap Anya dengan tatapan sinisnya.
"Untung aja Pak Hendra belum masuk. Kalo dia udah masuk, gue ga mau bantuin lo lagi ya!" Lanjutnya.
Sahabat gue yang satu ini emang bacotnya naudzubillah guys, tapi dia baik kok. Dia bestfriend gue ter-ter-ter-istimewa dah.
Tepat waktu gue ngeliat ke depan, mata gue tatapan dengan doi (baca : Naufal). Well, seperti biasa, gue pasti menghindar, lagi, lagi, dan lagi. Terus gue ngeliat sekilas lewat ujung mata, dia cuma mengendikkan bahunya tak peduli. 'Peduli setan juga sama lo' batinku.
Tapi, kali ini biarin gue jujur deh. Dia ganteng. Banget. Dia juga friendly, dia jago basket, dia jago berantem tapi bukan bad boy, dan dia lumayan pinter. Et dah, ini kenapa gue ngapalin semua tentang dia ya? Sampis dah.
Yah, biarpun dia punya kelebihan segitu banyak, tapi gue sama sekali gak tertarik sama dia. Tapi, apa kabar perasaan gue?
Akhirnya, bel istirahat udah bunyi dan dari tadi kelas kita jamkos doang. Sumpah itu rasanya surga dunia yang bersifat duniawi. Gue sama Anya langsung ke kantin tanpa babibu.
Dan oh, sialnya kantin itu penuh dan sisa tempat duduk untuk dua orang cuma ada di meja Naufal dkk. What the heck is going on?!
Anya langsung narik gue ke meja itu tanpa nanyain ke gue dulu. Gue udah ngode ke dia dengan tatapan 'lo lupa sama perasaan gue' dan di balas sama dia dengan tatapan melotot 'GUE LAPER! TITIK!'. Sumpah deh, kadang di saat kayak gini tuh si Anya pengen gue cabein pake bubuk cabe bincabe.
Naufal yang ngeliat gue dan Anya sontak senyum dan mempersilahkan kita. Tapi, dia dari tadi natap gue mulu, dan ini hal yang paling gue hindarin selama di sekolah, yaitu tatapan sama dia, ketemu sama dia, apalagi semeja bareng dia. Itu hal terakhir yang harus gue lakuin di dunia ini.
Sampai akhirnya....
"Lo kenapa, Dan? Baik-baik aja kan? Atau ini karena gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNKNOWN FEELING
Teen Fiction"Dan, lo kok ngehindar mulu sih sama gue? Gue ada salah ya?" -Naufaldi Gara Samudera "Lo gak salah, gue gak salah. Cuma perasaan gue aja yang salah ke lo" -Ardana Salsa Juliandini