Plester

92 10 1
                                    

Cast:-Jin aka eomma
        -Rap monster aka appa
        -Suga
Genre: mystery,horror

...

Kejadian ini dialami langsung oleh appa dan eomma Suga saat Suga belum lahir.

Saat itu appa Suga mempunyai pekerjaan yang mengharuskannya pergi ke kantor lebih cepat dari orang lain. Appa Suga bangun pukul empat subuh dan bersiap-siap pergi ke kantor, sementara eomma Suga menyiapkan sarapan. Walaupun demikian, appa Suga sama sekali tidak mengeluh tentang pekerjaannya yang mengharuskan bangun lebih awal dibanding yang lain. Pada suatu hari appa Suga bangun jam empat pagi untuk bersiap berangkat kerja. Ia membangunkan eomma Suga yang masih susah bangun dari tempat tidur untuk menyiapkan sarapan. Appa Suga lalu pergi ke kamar mandi. Sementara eomma Suga yang masih sangat mengantuk baru meninggalkan tempat tidur lebih lama lima menit. Eomma Suga pergi ke dapur dan saat membuka pintu lemari, suara bel pintu berbunyi.

Eomma Suga terkejut karena biasanya hampir tidak ada orang yang membunyikan bel pada pukul empat pagi. Ia berjalan menuju ke pintu masuk untuk memeriksa suara bel yang tidak diharapkan itu dan bertanya dengan hati-hati.

"Siapa?"

Tetapi tidak ada jawaban dari luar. "Aneh. Jelas-jelas tadi aku mendengar suara... Apakah aku salah dengar?" pikir eomma Suga, lalu ia berbalik ke dapur dan suara bel terdengar kembali. Eomma Suga tersentak kaget dan menuju ke pintu lalu bertanya dengan suara kecil.

"Si...siapa?"

Tetap tak ada jawaban. Satu,dua detik berlalu dengan sunyi dan anehnya eomma Suga merasakan kedua lengannya merinding. Karena perasaannya tidak enak, eomma Suga tidak membuka pintu dan melihat ke luar melalui jendela yang terdapat di samping pintu. Di depan pintu berdiri seorang anak kecil yang berwajah sedih. Ekspresinya begitu sendu sehingga membuat eomma Suga merasa kasihan lalu bertanya pada anak itu.

"Kamu siapa?"

Anak kecil itu lalu menjawab.

"Ibuku terluka. Tolong pinjamkan plester."

Eomma Suga yang merasasangat sensitif segera pergi ke kamar utama untuk mengambil plester dari kotak P3K. Saat ia tiba di pintu dengan membawa plester di tangan, eomma Suga berpikir sebentar. Eomma Suga belum pernah melihat anak itu sebelumnya di sekitar rumah. Lingkungan tempat tinggal mereka tidak terlalu luas, dan karena eomma Suga suka mengobrol dengan orang lain, maka hampir tidak ada satu orang pun yang tidak eomma Suga kenali. Saat hendak membuka pintu dan memberikan plester, sambil bersandar di pintu eomma Suga bertanya.

"Kamu tinggal di mana?"

Anak kecil tu menjawab seperti ini.

"Ibuku banyak mengeluarkan darah. Tolong pinjamkan plester."

"Seberapa parah lukanya?"

"Ibuku banyak mengeluarkan darah dan tidak mampu bergerak. Cepat buka pintunya."

Seketika eomma Suga merasakan sesuatu yang aneh dan seluruh tubuhnya merinding oleh ketakutan.

"Tidak boleh rumah kami! Coba pergi ke rumah yang lain!"

Eomma Suga menjawab dengan napas memburu. Mendadak anak itu menendang keras pintu dan teriak.

"Cepat buka pintunya! Sialan! Cepat buka!"

Kelakuan anak kecil yang berubah menjadi menyeramkan itu membuat eomma Suga sangat bingung dan mundur dua hingga tiga langkah ke belakang. Lalu suara tendangan dan teriakan anak itu berhenti berhenti secara tiba-tiba. Eomma Suga pun memandang ke luar pintu melalui jendela dan melihat anak itu masih belum pergi. Ia memasang wajah yang aneh sambil tersenyum menahan tawa kepada eomma Suga.

"Aaaa!"

  Ibu berteriak ketakutan dan mundur dua tiga langkah dari jendela, tetapi anak itu menjulurkan kepalanya melalui jendela dan menatap eomma Suga.

"Cepat buka pintunya!"

Ia berbicara dengan nada halus yang agak suram. Untungnya, jendela otu cukup tinggi untuk di jangkau oleh tinggi anak kecil tersebut. Eomma Suga jadi ketakutan, lalu saat melangkah mundur, ia lun jatuh terlentang.

Saat membuka mata, eomma Suga menemuka dirinya sedang berbaring di atas tempat tidur. Eomma Suga berpikir, 'Aaaah! Rupanya cuma mimpi!' appa Suga sudah selesai mandi dan masuk ke kamar utama lalu berkata, "Apa? Tidur lagi?" eomma Suga yang merasa malu berdalih, "Apakah aku tadi tertidur lagi?"

Eomma Suga membuka matanya dengan susah payah dan pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Pintu lemari sudah terbuka... Tangan eomma Suga tengah menggenggam plester.

'Ya ampun! Kenapa ini ada di tanganku? Jadi bukan mimpi rupanya...' Saat pikiran eomma Suga menjadi kosong, terdengar appa Suga berkata dari belakang.

"Tadi sepertinya aku mendengar suara berisik dari arah pintu. Siapa yang datang?"

Tbc
Hai guys ketemu lagi... Gimana ceritanya? Bagus tidak? Maaf kalo gk nyambung😅
Oh ya... Jangan lupa Vomment ya... Kalo gk aku bakalan sedih😔😔😔
Sekian terima kasih

BTS Kunjungan HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang