3

16 2 0
                                    

“tapi tempat ini seperti menarikku dari kebingunganku. Tempat ini menenangkan dan aku tidak ingin pergi dari sini” lanjutnya

Tatapannya semakin dalam. Kurasa... dia juga merasakan apa yang kurasakan.

Jatuh Cinta

= = = = = = = = = = = = = = = = = =

“kurasa kau yang seharusnya tidak berada disini Jieun” ucapnya sambil mengelus wajahku. nyaman sekali.

“oppa, benjanjilah padaku kau akan kembali” aku menggenggam tangannya yg berada di wajahku. Menggenggamnya sangat erat.

Aku merasa ketakutan. Aku sangat takut kehilangannya.
Dia hanya tersenyum. Dia menyentuh pipiku. Mendekatkan wajahnya dengan wajahku dan sedikit memiringkannya. Aku mengerti apa yg dia inginkan. Jantungkuu seperti hendak meledak saat material lembut itu menyentuh bibirku. Dengan posisinya yg sedikit menindihku membuatnya dengan mudah mengambil ciumanku, ciuman pertamaku. Tanpa sadar kupejamkan mataku menikmati apa yg dia lakukan dan mengalungkan tanganku pada lehernya. Taeyong melumat bibirku dengan sangat lembut. Aku sedikit menekan tengkuknya saat dia mulai memasukkan lidahnya dan bermain di mulutku. Sedikit membuat rambutnya berantakan untuk melampiaskan rasa yg kurasakan.

Yg ku rasakan saat ini, kami saling mencintai setelah seharian bersama di dunia yang aneh ini.

“mungkin kau pikir aku gila, tapi ak merasakan sesuatu yang aneh pada perasaanku. Kurasa aku mencintaimu karena hari ini” ujar taeyong melepaskan ciumannya.

Aku hanya tersenyum karena ku tahu dia sudah mengerti perasaanku padanya.

“kau harus kembali Jieun, maafkan aku telah membuatmu menangis, tunggulah aku” sambungnya kemudian menciumku lagi dan kali ini sangat dalam hingga aku lupa tempat ini banyak sekali orang.

~~~~~~~~~~~~

Aku tidak bisa melupakan mimpiku hingga seminggu ini. yang benar saja aku bermimpi Lee Taeyong menciumku, oh itu sungguh gila. Aku bahkan tidak bisa berkonsentrasi dengan mata kuliahku karena mimpi itu. Membuatku memanas dan aku yakin saat aku mengingat mimpi itu wajahku menjadi seperti tomat yang siap panen.

“yak! Jieun-ssi” teriak salah satu temanku sambil berlari kearahku, Yun Mi namanya.

“aigo, bisakah kau tidak berteriak seperti itu” ucapku setelah dia sampai di hadapanku dengan nafas terengah-engah lalu duduk di sampingku

“apa kau sudah membuka sosial media hari ini” kata Yun Mi

“tidak” jawabku singkat.

Sejak pemberitaan Taeyong kecelakaan aku jadi malas membuka televisi atau sosial media karena itu akan membuatku semakin sedih.

“aihh kau ini, lihat ini Taeyongmu itu sudah sadar sejak tiga hari yang lalu” ucap Yun Mi
Aku terkejut bukan main.

Taeyong sudah sadar? Benarkah? Yatuhan terimakasih.

Aku merebut ponselnya dan melihat banyak sekali artikel dan foto tentang taeyong. aku melihat salah satu foto yang memperlihatkan taeyong sudah sadar dan alat-alat mengerikan itu sudah terlepas dari tubuhnya kecuali infus yg masih menempel di lengannya.
Rasanya aku ingin menangis melihatnya. Aku bahagia karena dia sudah sadar dengan cepat seperti ini. ini keajaiban, sungguh.

“huaa Yun Mi-ah.. dia sudah sadar” aku memeluk Yun Mi untuk melampiaskan kebahagiaanku

“Yak! Yak! Jieun bodoh! Aku tidak bisa bernafas” ucap Yun Mi, aku hanya membalasnya dengan senyuman senang.

TBC
Thanks yang udah baca 😘
Typo bertebaran 😂😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang