Bag 6.Short

583 63 3
                                    

Sudah beberapa hari ini aku melihat kento lebih banyak diam...Tidak seperti biasanya,dia selalu ceria dan banyak tersenyum.

Sejak kejadian hari itu,sejak kedatangan serta hilangnya gadis itu,ya haruka namanya.

Apa yang sebenarnya terjadi,kenapa dia merenggut senyum kento ku.

"Aku buatkan mie kesukaan mu"ku sodorkan mie ramen buatanku pada kento yang sedang duduk melamun di sela syutingnya.

Di ambilnya mie itu,membuatku sedikit lega dan Aku duduk di sampingnya.

"Apa kau pernah patah hati"tiba tiba kento membuka suaranya.

"Yaaaa,sering"aku malu menjawab pertanyaan kento,berhubung dia lah orang pertama yang membuatku jatuh cinta dan sering patah hati pula.

Dia tersenyum menanggapi jawabanku tapi sepertinya itu senyum yang berbeda seperti biasanya.

"Aku iri padamu,kau sering patah hati tapi kau bersikap seperti biasa"lanjut kento,ia pun mulai menyeruput mie menggunakan sumpit ditangannya.

"Bukankah hidup harus terus berjalan...Kalau kita terus merasa jatuh bagaimana kita bisa semakin naik ke atas,iya kan"mungkin itu yang di ucap bibirku namun berbeda dengan yang ku rasakan di hati ku sekarang.

Kento menatapku,entah apa yang ia pikirkan...Mungkin karena jawabanku.

"Ada apa?"tanya ku kemudian.

Ia tersenyum lagi,senyum yang lebih hangat kurasa.

"Kau hebat."lanjutnya dan kembali memakan mie nya.

"Apa kau tak rindu pada keluargamu??kau pergi begitu jauh...Menurutku kau gadis pemberani...Kau datang kesini sendiri,apa yang mendorongmu pergi ke tampat ini"tanya kento kemudian,sejenak aku berfikir...Jawaban apa yang harus ku berikan pedanya.

"Aku.....Aku kesini ingin bertemu seseorang"jawabku malu malu.

"Pacarmu?"lanjut kento.

"Bukan,seseorang yang membuat aku merasakan cinta untuk pertama kalinya"aku menundukkan kepalaku..

"Wow....Siapa dia....Apa dia asli orang sini"ku lihat kento sedikit bersemangat dibanding tadi.

"Ah....Haha....Ya dia orang sini...."

"Kau...Sudah bertemu dengannya?"

"Sudah..."

"Oh ya.....Aku jadi penasaran"

Andai saja kau tau..Kau lah alasanku,kau lah keberanianku...Kau lah tekatku...

Aku hanya tersenyum menanggapi kento....

(Curahan hati)

Kau bagai bintang di atas sana...
Kau begitu indah...
Tapi tangan ini tak dapat menggapaimu...
Aku laksana butir pasir....
Tak mungkin kau lirik...
Dan tak mungkin menggapaimu....

Kau bagitu jauh disana...
Dengan gemerlap cahaya yang selalu kau pancarkan.

Dengan gemerlap cahaya yang selalu kau pancarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aku selalu di belakang.....Mendukung serta menyemangatimu........GANBATTE KUDASAI)

yamazaki kento (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang