Part 1

39 9 1
                                    


"Kau siapa?" tanya Sooyoung pada sebuah monitor di dekat pintu apartementnya. Di monitor itu,terpampang seorang wajah laki-laki.

"Annyeonghaseyo" laki-laki itu membungkukkan badannya 45 derajat. Ia lalu melambaikan tanggannya dan tersenyum sumringah pada monitor yang ada di depannya

"Ck,orang bodoh macam apa yang sekarang berdiri di depan apartementku?" gumam Sooyoung kesal.

"Aah,namaku Choi Seung Cheol. Aku pemilik apartement disebelahmu." jawab Seung Cheol dengan senyum sumringah di wajahnya. Sekarang ia terlihat seperti "orang bodoh"

"Lalu?" jawab Sooyoung ketus.

"Sebagai tetangga yang baik, aku ingin memberikan hadiah sebagai salam perkenalan dengan tetangga baru. Aku mendengar dari penjaga apartement bahwa kau masih muda. Jadi aku membawakanmu ini" Seung Cheol mengeluarkan sebotol susu pisang dari balik sakunya. Ia menyodorkan susu itu ke depan monitor di depannya.

Sooyoung tertegun dengan tingkah laku tetangga barunya itu.

"Kau gila?" tanya Sooyoung

"Huh? Aku tidak gila. Aku hanya merasa kesenangan. Akhirnya aku mendapatkan tetangga baru di sini. Selama ini aku tinggal sendiri di lantai 4 apartemen ini. Ahh itu benar-benar menakutkan. Aku merasa kesepian disini. Tapi saat aku tahu kau tinggal disini. Aku merasa senang" jelas Seung Cheol panjang lebar.

Sooyoung hanya terganga mendengar cerpen dari tetangga barunya itu.

"Yaa! Pergilah! Aku sudah kenal denganmu. Jadi kembalilah ke apartementmu!" perintah Sooyoung. Ia terlihat kesal dengan kehadiran tamu tak diundang di depan pintu apartementnya.

"Hmm,kau tidak suka ya? Baiklah. Aku akan pergi. Ahh ini susu pisangnya. Aku meletakkannya di depan pintu ini. Kau bisa mengambilnya nanti" kata Seung Cheol,masih dengan menampakkan senyum bodoh di wajahnya.

"Bawa pulang susumu itu. Aku alergi pisang"

"Hah? Benarkah? Ahh,maaf aku tidak tahu itu. Baiklah aku akan membawanya pulang. Sampai jumpa besok nona 401."  Seung Cheol melambaikan tangannya ke arah monitor di depannya. Ia masih tersenyum dengan senyum bodohnya itu.

"Sinting!"

Sooyoung segera mematikan monitor di depannya. Ia kemudian berjalan lunglai menuju kamarnya. Ia menjatuhan badannya ke tempat tidur yang empuk. Ia menumpahkan semua kelelahannya disana.

"Ck,dasar sinting. Ia nampak seperti orang gila tadi. Apa ia gila? Ahhh aku yang bisa gila jika bertetangga dengannya. Aku harap ia tidak menyapaku lagi besok" gumam Sooyoung dalam hatinya.

Sooyoung kemudian mengambil guling yang ada disebelahnya. Ia menyampingkan tubuhnya. Lambat laun mata Sooyoung mulai tertutup dan Sooyoung semakin pulas dalam tidurnya.
.
.
.
.

Pagi yang cerah di hari pertama Sooyoung sekolah. Sooyoung memakan roti isi yang sudah ia siapkan sebelumnya. Setelah roti itu habis, ia meminum susu di sampingnya. Hanya dengan sekali teguk,susu itu habis dalam sekejap.

Sooyoung kemudian keluar dari apartementnya. Ia berjalan menuju lift dan menekan tombol 1 saat di dalam lift.

Apartement Sooyoung letaknya sangat strategis. Tepat di seberang apartementnya ada sebuah halte. Jadi,ia tidak perlu repot-repot berjalan jauh hanya untuk mencari halte bus.

Cittttt

Sebuah bus berhenti tepat di depan Sooyoung. Ia kemudian menempelkan kartu transportasinya pada alat canggih di dekat pintu bus. Ia mengambil bangku paling belakang dekat dengan jendela.

Sooyoung melihat ke arah apartementnya. Matanya tak sengaja melihat seorang laki-laki yang familiar di benaknya.

"Huh? Bukankah itu laki-laki gila yang semalam? Ahh tunggu.. Seragamnya? Sooyoung kemudian melihat ke seragam yang ia kenakan. Seragam yang ia kenakan sama persis dengan seragam yang dikenakan laki-laki tadi. Saat Sooyoung ingin memastikannya lagi,bus tiba-tiba berjalan menjauhi apartementnya.

"Apa laki-laki bodoh itu satu sekolah denganku?" gumam Sooyoung.
.
.
.
.

Sooyoung sudah sampai di kelasnya. Tidak ada satu murid pun yang terlihat di dalam kelas Sooyoung. Sepertinya Sooyoung terlalu cepat datang ke sekolah. Sooyoung segera mengambil tempat duduk di barisan paling kiri yang dekat dengan jendela. Ia mengambil tempat di bangku ketiga dari belakang. Dari tempat duduknya ini, Sooyoung dapat melihat lapangan basket yang besar dan juga gedung pencakar langit yang letaknya tidak jauh dari daerah sekolahnya.

Sooyoung mengambil earphone di tasnya. Ia kemudian memasangkannya di telinganya. Kemudian ia melipat kedua tangannya di meja dan membenamkan kepalanya di lipatan tangannya.
.
.
.

Seorang laki-laki terlihat berjalan santai di sekitar lapangan basket. Ia menggantungkan kedua tangannya di saku celananya. Ia melihat ke kanan dan ke kiri mencari-cari siapa tahu ada orang yang bisa ia tanyakan.

"Aah,tidak ada orang disini. Apa aku terlalu cepat datang?" Ia melihat ke arah jam tangan yang terpasang apik di tangan kirinya.

"Pantas saja, ini masih jam 06.40 am. Aah sudahlah. Lebih baik aku mencari sendiri dimana papan pengumumannya"

Laki-laki itu kemudian berjalan menuju koridor sekolah. Ia menemukan papan pengumumannya.

"Ahhh ketemu juga. Sekarang mari kita cari dimana kelasmu berada Choi Seung Cheol." Seung Cheol kemudian mencari-cari dikelas mana ia akan ditempatkan. Matanya liar ke atas dan ke bawah melihat kertas yang tertempel di papan pengumuman. Ia mencari dimana namanya berada.

"Yeah,akhirnya ketemu. Seung Cheol kelas X-2." ucap Seung Cheol yang masih fokus dengan kertas dihadapannya.

"Okay,sekarang kita akan mencari dimana kelas X-2 itu berada" kata Seung Cheol pada dirinya sendiri. Ia menuju ke arah denah sekolah yang terpampang jelas di samping papan pengumuman.

"Kelas X-2 kelas X-2 kelas X-2" kata Seung Cheol sambil tangan dan matanya mencari cari letak kelas X-2.

"Ahh,ketemu. Lantai 4 di dekat ruang CCTV."

Seung Cheol kemudian berjalan menuju lift. Saat sampai di lift,ia menekan tombol 4.

Saat di lantai 4,ia mencari-cari dimana ruang kelasnya berada.Ia masih berjalan dengan gaya sok coolnya. Yeah,berjalan dengan kedua tangan berada menggantung di saku celana samping.

Akhirnya ia melihat kelas yang bertuliskan X-2. Benar saja,tepat di depan kelasnya ada sebuah ruang CCTV. Seung Cheol bingung mengapa ruang CCTV berada di sini.

Masih dengan gaya sok coolnya, Seung Cheol berjalan santai memasuki ruang kelasnya. Ia melihat seseorang disana.

Yeah,tentu saja orang itu Park Sooyoung.

&&&

Annyeong 😊

Ini pertama kalinya saya buat cerita. Jadi,tolong dimaklumi ya kalau ceritanya rada absurd di awal atau mungkin nanti bakalan absurd sampai part terakhir 😂 #ngakdeng
Jangan lupa vote+comment ya
Thanks 😀

01 Juli 2017

My Personality DisorderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang