-4-

4.1K 380 85
                                    

Goryeo, south korean.

Sehun menghela nafas lelah begitu melihat sahabat yang juga pangeran mahkota itu terdiam sambil terus menatap bunga yang diberikan oleh sang pujaan hati sebelum pergi menuju pengasingan. Ini sudah minggu ke empat semenjak kepergian baekkie, dan selama itu chanyeol tidak pernah berhenti menyusuri seluruh bagian di negri nya, namun ia selalu pulang dengan wajah bersedih dan hati yang hampa.

"pangeran, ini sudah mulai siang, sebentar lagi keluarga kim dari kerajaan kim akan bertamu kemari untuk memperkenalkan putri mahkota mereka . Seperti -"

"dia hanya seorang gadis kecil yang bahkan akan senang jika aku memberikannya tuksedo yang cantik"

Sehun menghela nafas, kembali berucap "kim yejin adalah yeoja berpendidikan tinggi, ia juga -"

"baekkie sangat benci udara dingin, dan ini adalah musim penghujan , apa dia kedinginan diluar sana?"

Sehun kini terdiam karna chanyeol, mengeluarkan air mata nya. Jendral tegas itu hanya diam dan membungkuk sedikit, menutup pintu kamar chanyeol dan meninggalkan chanyeol yang masih saja berucap sendiri tanpa perduli ada yang mendengar atau tidak.

Chanyeol merebahkan dirinya, menutup mata dan terlelap . Kelelahan dengan kesedihan yang ia punya.
.
.
Pintu terketuk dengan kasar, membuat sang raja yang tengah berbincang dengan raja kim tersentak tak percaya, siapa orang yang begitu kurang ajar mengetuk pintu nya dengan brutal? Apa itu chanyeol? Ah tidak mungkin, chanyeol terdidik dengan sopan santun yang tinggi.

"silahkan masuk"

Pintu itu langsung terbuka kasar, bahkan beberapa puing kayu mulai patah karna begitu kerasnya benturan antara pintu dengan dinding.

Disana, oh sehun berdiri dengan amarah.

"paman park"

Yunho membelalakkan mata, "berani sekali kau jendral oh! Dimana tata krama mu!" raja kim hanya menatap terkejut dua orang petinggi kerjaan didepannya, tidak ingin ikut campur jadi ia berdiri, bermaksud untuk undur diri.

"mungkin sampai sini saja perbincangan kita, mungkin bisa kita lanjutkan di lain hari" raja kim memberi hormat kepada yunho dan dibalas senyum terpaksa dari sehun. Dan setelah ruangan itu hanya terisi oleh yunho dan sehun, namja albino itu berlari mendekat menarik kerah baju sang raja.

"aku tidak perduli kau raja atau bukan paman, tapi karna dirimulah chanyeol kehilangan tujuan hidupnya! Ia bahkan tidak makan selama lebih dari 5 hari! Bahkan sekarang chanyeol sering berbicara sendiri paman! Dia gila!"

Yunho terdiam. Semenyedihkan itukah anaknya? Astaga ia bahkan tidak atau sempat memikirkan chanyeol karna sibuk memperebutkan wilayah-wilayah diluar goryeo. Bahkan ketika sehun duduk bersimpuh didepan nya ia tidak perduli.
Namun, bagian dari diri yunho berbicara lain. Sisi kelam nya kembali meriview ketika chanyeol lebih memilih yeoja itu daripada kerjaan nya, masa depannya. "keluar dari ruanganku oh sehun, sekarang"

Sehun diam, masih menangis dalam diam bahkan ketika prajurit menyeretnya keluar , dengan tidak manusiawi.

Setelah sehun keluar dari ruangannya, yunho segera berjalan cepat menuju tabib istana. Ia memikirkan sebuah cara, cara agar baekhee pergi dari ingatan chanyeol, meskipun putranya harus menjadi korban.
Melihat kedatangan sang raja, tabib ahn membungkuk.

"ada hal penting apa sehingga raja datang ke sini?" tuturnya lembut. Yunho melangkah maju, mendekatkan badan dan berbisik lirih.

Tabib ahn langsung berjalan menuju rak yang terdapat ramuan-ramuan berbagai warna serta tulisan-tulisan rumus yang tak dimengerti. Tangannya gemetar, serta mata berkaca-kaca. Badan nya membelakangi sang raja, jadi yunho tidak dapat melihat nya menangis. Sungguh, ia tidak menyangka memiliki raja sekejam ini.

FULL MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang