2 - eat, bro!

199 45 10
                                    


Setelah menyerahkan formulir pendaftaran ekskul basket, hari ini Guanlin dan yang lainnya dikunpulkan di gedung olah raga SMA mereka.

Kapten tim basketnya ternyata adalah seorang kakak kelas satu tahun di atas mereka yang memiliki tinggi badan 187cm, Kwon Hyunbin.

Dengan tinggi badan segitu, jangan sampe dia jalan samping Yoojung. Makin kelelep aja dia. Bagaikan kacang panjang dan kacang tanah.

Selain mereka, ternyata klub basket berbagi gedung olah raga ini dengan klub cheerleader yang sama-sama memulai pertemuan pertama mereka.

Sudah pasti di kumpulan cewek-cewek itu ada Yoojung si mungil (karena kalo dibilang bantet suka marah). Selain itu juga ada cewek tinggi yang waktu itu kenalan sama Yoojung, siapa lagi kalo bukan Kim Doyeon.

"Jung, ketemu lagi," sapa Doyeon bwgitu liat Yoojung.

Yoojung yang cuma kenal Doyeon di antara anak-anak cheers pun otomatis nyaut.

"Dooyyy... lu ikut cheers juga?" tanya Yoojung.

"Iya, gue udah ikut cheers dari jaman SMP sih... jadi nerusin aja."

"Wah pasti udah pro nih... mohon bantuannya senpay..." kata Yoojung sambil aegyo yang bikin Doyeon gemes.

"WKWK apaan dah lu, biasa aja perasaan."

Abis itu mereka merhatiin lagi kakak kelas yang merupakan ketua cheerleader sekolah mereka, namanya Chungha. Badannya kecil gitu, tapi pas meragaain gerakan tuh keren banget. Pake power, lincah, dan berkarisma. Yang nonton aja ampe tepuk tangan. Anak basket aja ampe nengok ke arah mereka.

Setelah beberapa sambutan, akhirnya mereka melakukan pemanasan. Begitu juga dengan anak basket yang udah mulai lari keliling lapangan.

Saat anak basket memulai sparring  di depan anak cheers, Doyeon menangkap sosok tidak asing yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya. membuat latihannya tidak fokus dan sempat dimarahi beberapa kali oleh kak Chungha.

Tanpa disadari oleh anak-anak cheers, sebuah bola tidak sengaja terlempar ke arah mereka. Tepatnya ke arah Yoojung dan Doyeon.

Guanlin melihat Seonho passing terlalu keras dan tidak sempat tertangkap oleh teman setimnya. Ia melihat ke mana arah bola itu dan langsung berteriak kala ia menyadari arahnya menuju Yoojung.

"Yoojung awaaas!"

BRUKKKH

Guanlin langsung menghampiri Yoojung yang langsung terduduk di lantai. Gadis mungil itu sedang memegangi Doyeon yang terkena lemparan bola yang cukup keras itu.

"DOOY! Dooy lo bisa denger gue?"

Doyeon yang terkapar langsung dikerubungi oleh anak-anak cheers dan anak basket yang ada di gedung olahraga.

Chungha yang notabene anak kelas tiga dan lebih berpengalaman meminta anak-anak selain Yoojung yang sedang menopang Doyeon agar menjauh. Ia meminta yang lain untuk memberikan space bagi Doyeon agar bisa bernapas dengan leluasa.

"Doy.. Doyeon?" Panggil Yoojung lagi. Kini Doyeon membuka kelopak matanya pelan.

"Akhh.." ringis Doyeon sambil memegangi pelipisnya yang terkena ciuman bola basket dari Seonho.

"Doy mendingan lo ke UKS deh.." saran Yoojung.

"Iya mending kamu ke UKS." kata Chungha. "Karena ini salah anak basket, jadi salah seorang anak basket harus anterin Doyeon ke UKS," titah Chungha.

"Nah, kamu!" Tunjuknya ke Guanlin yang paling dekat dari tempat Doyeon jatuh. "Kamu papah Doyeon anterin dia ke UKS sekarang."

Guanlin yang denger itu langsung melotot gak terima. Dia langsung ngelempar deathglare ke arah Seonho yang bikin kepala anak orang jadi benjol. Terus dia liat Yoojung yang matanya seolah minta mohon biar anterin Doyeon ke UKS.

That FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang