Chicken Mozzarella ~22~

10.6K 1.7K 355
                                    

-Arjuna's P.o.V-

.

.

Setelah denger gimana hubungan Kak Yudhi ama Kak Dicky, gue ngerasa sedikit canggung ama Kak Yudhi. Sebenernya bukan canggung aja, tapi sedih juga. Ternyata hubungan mereka nggak semulus hubungan gue ama Jevan.

"Dek Juju, kok makan malamnya nggak dimakan-makan, sih?" tanya Mami, setengahnya negur gue yang dari tadi asyik ngalamun dan mainin fettuccine di piring gue. "Dek Juju, apa kamu sedang tidak selera makan? *Sonst noch etwas?" tanya Daddy. (apa ada (makanan) lain yang kamu inginkan?)

"Enggak Daddy, Juna cuma keasyikan ngalamun aja," jawab gue dan mulai menyantap makan malam gue. Mami ama Daddy saling bertukar pandang tapi setelah gue mulai makan, mereka nggak lagi keliatan cemas.

"Mami, malam ini Yudhistira tidak pulang lagi?" tanya Daddy.

"Katanya malam ini ada laporan yang harus diselesain, jadi dia nginep di rumah temennya," jawab Mami.

Kak Yudhi nginep di rumah Kak Dicky apa ya? Rasanya kayak apa ya pacaran ngumpet-ngumpet gitu... Tunggu dulu—mengesampingkan masalah pacaran ngumpet-ngumpet... Kak Yudhi ama Kak Dicky enak banget dong! Kak Yudhi bisa nginep di rumah Kak Dicky, sementara di rumah Kak Dicky pasti cuman ada Kak Dicky sendirian! HAH! Itu artinya Kak Yudhi ama Kak Dicky bebas ngapa-ngapain dong!

Kak Dicky mungkin nggak cuman cium kaki Kak Yudhi! Mereka pasti...

※ Imajinasi Arjuna

"HAHA! Dicky, kali ini Lo nggak cuman cium satu kaki gue aja tapi dua-duanya! Kalo Lo nggak mau, gue sembur Lo! HAHAHA!"

"Tiraaaa, ampun! Jangan sadis begitu dong!"

"UWAAH!! KAK YUDHI JADI SADIS BANGET! NGGAK BISA DIBIARIN!" seru gue sambil dobrak meja makan.

"Dek Juju?!"

"HAH!"

"Dek Juju, kamu kenapa sih? Dari tadi aneh banget?? Kamu sakit ya Dek?!" tanya Mami yang ngeliatin gue cemas lagi, sementara Daddy ngelus dadanya karena kaget setelah apa yang gue lakuin. Sambil nutupin muka, malu karena kebawa imajinasi gue, gue gelengin kepala.

"Ju-Juna nggak apa-apa kok Mami... cuma baper ama imajinasi sendiri aja," jawab gue.

"Hahaha! Apa kamu baper rindu dengan Jevan?" tanya Daddy.

"Bukan ama Jevan, tapi rindu sih meski baru tadi ketemuan juga tadi siang," jawab gue. "Kalau bukan Jevan, siapa?" tanya Daddy penasaran.

"Daddy, kenapa Kak Yudhi dijodoh-jodohin? Apa Kak Yudhi nggak boleh milih orang dicintai Kak Yudhi sendiri?" tanya gue. Awalnya nggak pingin bahas-bahas masalah ini, tapi... ngebayangin Kak Yudhi yang didiskriminasikan...

"Kakak kamu dijodohin karena dia nggak minat sama siapapun," jawab Mami. "Nggak minat sama siapapun?" gue ngeliatin Mami bingung. "Iya, beda ama Shinta ato Dek Juju, kalian punya minat kan ama orang lain? Nah Yudhi itu beda, dia nggak minat suka ama siapapun, waktu SMA dia nggak deket ama cewek mana pun, temen cewek banyak tapi nggak satu pun dianggap lebih. Mami khawatir kalo Yudhi bakal perjaka seumur hidup padahal dia anak mami yang paling ganteng paling mirip ama Daddy!" jawab Mami.

Entah kenapa jawaban Mami bikin gue kesel, padahal tapi gue udah ngerasa iba—

"Karena itu Daddy dan Mami menjodohkan Yudhistira dengan Bianca, harapannya Yudhistira bisa belajar untuk mencintai seorang," tambah Daddy.

Masa sih Kak Yudhi nggak tertarik ama orang lain? Kak Yudhi nggak keliatan gitu deh, waktu ama Kak Dicky aja Kak Yudhi manja banget. Terakhir liburan ke puncak waktu itu keliatan romantis apa lagi Kak Dicky keliatan jaga Kak Yudhi banget...

My Darling Chicken Mozzarella [ 3 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang