Sejak dari pagi tangisan itu masih terus membanjiri kedua pipi Tsania seorang ibu yang baru saja satu bulan yang lalu melahirkan seorang anak kembar perempuan non identik yang ia beri nama Kenzie dan Lauren, satu bulan yang lalu merupakan masa-masa yang sangat amat bahagia bagi dirinya bersama suaminya memiliki seorang anak sekaligus lebih dari satu dan itu semua merupakan sebuah anugerah bagi mereka, tapi hari ini semuanya seperti mimpi buruk yang datang menghampiri mereka. Salah satu dari anak kembar mereka Lauren hilang diculik oleh seseorang yang entah mereka sama sekali tidak tau. Siapa seseorang yang telah tega menculik salah satu anak kembar mereka itu. Hanya rasa kehilangan dan penyesalan yang saat ini mereka rasakan.
"Siapa yang telah tega menculik anak saya!! Dimana dia sekarang mas?!".Teriak Tsania sambil memeluk suaminya.
"Kamu yang kuat dan sabar yah, kita udah lapor polisi, kita tunggu perkembangannya".
"Tuan semua ini salah saya, gara-gara saya bawa Lauren ke taman dia jadi_".
"Sudah cukup! Gara-gara kamu anak saya jadi hilang!! Kamu gak becus jaga anak saya! Bisa-bisanya kamu tinggalin Lauren untuk beli air, dimana otak kamu bik?!!".
"Sudah-sudah! Ini bukan sepenuhnya kesalahan bik Tina mah, semuanya ide aku, aku yang nyuruh bik Tina supaya bawa Lauren ke taman karena bahaya kalau dia ikut kerumah sakit, tapi semuanya diluar dugaan". Helaan nafas panjang Reno kini berhasil menjatuhkan air matanya, dia bersandar dipintu kamarnya dengan penuh rasa penyesalan yang amat dalam.
"Kalau saja saat itu kita bawa Lauren pergi juga kerumah sakit saat Kenzie sakit, mungkin Lauren saat ini masih ada dan bersama kita disini". Ungkap Tsania yang masih terus menangis dipelukan suaminya.
Sudah dua hari semuanya berlalu. Poster tentang berita kehilangan seorang bayi yang ditempelkan diberbagai daerah, melapor polisi dan berbagai cara lainnya telah mereka lakukan demi ditemukannya bayi mereka. Tapi sampai saat ini mereka belum mendapat kabar apa-apa. Semuanya nihil dan masih sama saja belum ditemukan. Mereka khawatir akan keadaan Lauren. Mereka sangat menyayangi Lauren. Entah sudah berapa banyak airmata yang mereka habiskan saat menangisi bayi mereka yang hilang. Mereka sangat berharap bayinya segera ditemukan dan kembali berkumpul bersama mereka lagi.Hari ini Reno terheran-heran saat melewati kamar bik Tina, dilihatnya bik Tina sedang sangat sibuknya memasuk-masuki barang-barang pribarinya ke dalam tas besar itu. Katanya sih anaknya sedang sakit dikampungnya, benar-benar sangat mendadak.
"Mbak harus pergi hari ini? Apa harus hari ini?. Tanya Reno.
"I.. iya.. Tuan saya permisi untuk pulang kampung, hari ini anak saya sedang sakit parah dan saya harus segera pulang saat ini, sekali lagi tolong maafkan saya, permisi..".Ungkap bik Tina dengan terburu-buru membawa barang-barangnya dan pergi.
Tangannya yang sudah cukup keriput berusaha menahan beban berat saat mengangkut barang-barangnya, ia berjalan menuju ke halte bus, hembusan nafas panjang ia keluarkan, hari ini ia mengingat semua kejadian yang menimpa majikannya itu."Bego sekali si Tuan dan Nyonya itu, mereka percaya sepenuhnya bahwa orang lain yang menculik bayi itu".
"Cantiknya... dia seperti keturunan indo".
"Bagaimana Sil? Kamu mau membelinya? Aku saat ini sangat membutuhkan banyak uang!".
"Dari mana kamu dapatkan bayi secantik ini Tina?".
"Tidak usah banyak tanya yang jelas kamu sekarang sudah memiliki bayi yang kamu inginkan kan? Jadi cepat berikan uang itu kepadaku, dan ingat satu lagi jangan bilang ke semua orang bahwa kamu membeli seorang bayi dariku mengerti!".
KAMU SEDANG MEMBACA
TOGETHER
Teen FictionIt's so sad.. Tentang diri gue yang sebenarnya entah siapa.. Hidup gue dibuang.. Hancur.. Dan kamu yang datang dan masuk dalam kehidupanku, sejak saat itu hidupku seperti berubah.. And please don't leave me - Carra . . Berawal dari kisah tentang dua...