#34 - Untuk Gadis Hitam Berambut Hitam

10.6K 306 4
                                    

Dari belakang kukira kau adalah lelaki

dekil, kurus, tak bersandal

salah mataku, nyatanya rambut panjangmu kau ikat

salah kiraku, tanganmu kuat memikul karung yang isinya sampah daur ulang


Sepertinya kota ini sudah kehilangan kata-kata untukmu

tembok bangunannya menutup mata-mata yang terlena materi

padahal hari ini idul fitri, kau harusnya tinggal di rumah

mungkin jika ada, kau nikmati opor ayam bersama kerabatmu


Untuk gadis hitam berambut hitam, ke manakah suaramu?

apakah hilang ditelan bising kotaku? Sebab langkahmu senada dengan trambesi di seberang--berayun tak peduli. bisu. tak acuh pada dunia

padahal hari ini idul fitri, kau harusnya santai di rumah

mungkin jika sempat, kau tidur dengan perut kenyang oleh sop daging dan ketupat


Kau berhenti di dekat bak sampah, matamu jeli memilah-milah mana yang bisa dijual

apakah sampah-sampah Ramadan kemarin tak cukup untuk merayakan hari kemenangan?

mungkin kotaku dan seisinya sudah buta untuk melihatmu

atau hati yang terlalu keras karena pemandangan sepertimu adalah konsumsi sehari-hari

"Wajar saja," ucap kami.


Untuk gadis hitam berambut hitam

pulanglah sebelum malam

semoga karungmu yang berat berganti uang

semoga masa depanmu cerah, terbuka peluang

semoga kakimu tak lagi lecet dikecup aspal

semoga rambut hitammu indah, harapanmu menjulang

baju lusuhmu terbakar diganti yang layak

coreng-moreng di wajahmu lebur diganti bedak

paras sedihmu luntur berganti senyuman

kau bersanding di pelaminan dengan lelaki yang pantas

anak-anakmu sehat nan bahagia

sisa umurmu penuh berkah

hingga tak ada lagi gadis hitam berambut hitam pengais sampah,

berbekal karung dan tekad kuat,

mengisi kota yang kebanyakan lupa kemanusiaan,

dariku, "Keselamatan, rahmat, dan keberkahan-Nya. Jangan lupa shalat."

Sisa-sisa Senja (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang