[2017.02.18]
Salah satu rumah sakit terbesar di kota Gwangju tampak sibuk. Apalagi, kamar bernomor 218 yang letaknya di lantai dua puluh. Seorang dokter dan empat orang perawat berkumpul di kamar tersebut.
Di ranjangnya, terbaring seorang ibu dengan perut membesar, sedang mengatur napasnya—berpacu dengan keringat yang mengalir di sekujur tubuh. Dengan sekuat tenaga, si ibu memberikan dorongan terus menerus.
Detik kemudian, tangisan bayi yang perlahan terdengar seakan mengalahkan semua rasa sakit yang ia alami. Sang ibu tersenyum puas ketika perawat menyerahkan buah rahimnya yang kemudian ia bawa ke dalam gendongannya. Dilihatnya mata, hidung, pipi, serta bibir kecil miliknya.
Tersenyum, perawat di sampingnya bertanya, "Siapa namanya, Bu?"
Dengan yakin ia katakan, "Namanya Hoseok. Jung Hoseok."
Mencium kening bayinya, ia kembali melanjutkan, "Anak ini akan tumbuh menjadi anak yang baik dan cerdas. Ia juga akan menjadi orang yang sangat ceria, menjadi sumber kebahagiaan bagi orang yang ada di sekitarnya. Ia akan menjadi seseorang yang positif, menjadi harapan dan berkat untuk semua orang, di mana semua orang akan sangat menyayanginya seperti aku menyayangi anakku."
"Ia juga akan tumbuh menjadi pria yang tampan. Saat dewasa nanti, ia akan menjadi seorang pekerja keras yang melakukan segalanya yang ia mampu lakukan untuk mencapai apa yang ia inginkan. Namun, di titik di mana ia mencapai itu, ia tidak akan berhenti menjadi orang menyenangkan."
Dan ketahuilah, Bu, sampai di umurnya yang ke dua puluh empat ini, tidak ada satu pun hal yang tidak menyenangkan darinya. Ia menjadi bunga matahari kecil bagi kami. Ia mungkin sering memanggil dirinya sendiri sebagai harapan semua orang, namun, sekali lagi, ketahuilah, Bu, ia memang harapan kami! Ia memberikan harapan itu setiap hari. Pikirkanlah, bagaimana bisa seseorang tetap positif di saat keadaan berkata sebaliknya? Bagaimana bisa seseorang dengan dance-nya bisa memberikan energi bagi banyak orang? Nyatanya, semua ada dalam diri anakmu, Bu, anakmu yang bernama Jung Hoseok.
Happy birthday, my love, my sunshine, my hope.
***
—dipublikasi sebelumnya lewat Instagram pribadi penulis. Photo credits to HOPESMILING.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Matahari (Jung Hoseok)
PoesíaKumpulan tulisan penulis untuk sang matahari, Jung Hoseok. Didedikasikan untuk tanggal 18 Februari setiap tahunnya. *Cover credit; photo by JOVIALIDAD.