part 3

250 12 8
                                    

"Jadi tadi lo ketemu sama cowok Ra?! Ganteng gak? Mirip Zayn Malik atau Andrew Garfield gak ?" Asha langsung membanjiri Ciera pertanyaan-pertanyaan dengan nada yang sangat antusias saat Ciera selesai menceritakan kejadian ditoko sepatu tadi.

Ciera memutar bola matanya,"ya enggaklah, lo kok ngaco banget sih."

"Ya kali aja Ra, eh tapi cowoknya ganteng gak ?" Asha menaik turunkan alisnya.

"Ihh kenapa lo,, gak tau gue lupa." Ucap Ciera ketus.

"Yahhh... kok lupa sih Ra,, bohong lo." Ucap Asha cemberut.

"Udah deh gak usah dibahas lagi, move on dong."Ciera kembali meminum jusnya yang kini tersisa setengah gelas.

"Iya deh,, kalo gitu gimana sekarang kabar lo sama kak Revan ?"

"Uuhhukk."Ciera tersedak minumannya setelah mendengar pertanyaan dari Asha.

"Ya ampun lo gimana sih, minum minuman gitu aja lo sampe keselek."Asha langsung menepuk-nepuk pundak Ciera untuk meredakan batuknya. Orang-orang yang berada di dalam cafe tampak menahan tawa melihat tingkah mereka.

Ciera tampak sudah lebih baik setelah menepuk-nepuk dadanya,"lagian lo nanyanya ngaco banget,ya gak ada apa-apalah."

"Kali aja ternyata lo sama kak Revan itu sebenernya udah pacaran,tapi karena lo takut sama kak Chika mantannya kak Revan yang centil dan semok itu lo sama kak Revan backstreet walau sebenernya kak Revan gak mau,bener kan ?"Asha menyudahi ucapannya sambil menatap Ciera yang kini tengah menatapnya dengan pandangan 'lo udah gila ya?'

"Lo lagi nyeritain sinetron apa ? Lain kali jangan suka kebanyakan nonton sinetron deh,buat otak lo tambah rusak tau gak ?!"

" yeee,, sok tau lo,lagian gue gak suka nonton sinetron tapi gue suka nonton FTV."

Ciera hanya melongos mendengar jawaban dari sahabatnya yang terlalu polos itu.(baca:bodoh)

"Eh tapi bener kan Ra kata gue tadi ?"

Ciera kembali menatap Asha dengan tatapan 'lo itu polos atau o'on sih?'

"Ya enggak lah Shaaaa..." Ciera tampak sangat gemas(dalam artian lain) kepada Asha.

"Oh,, iya iya gue ngerti,gak usah segitunya kali ngomongnya."Asha mendorong pundak Ciera dengan tangannya yang kini sedang menatapnya sinis.

"Udah yuk,udah sore nih,badan udah bau,lengket gara-gara belanja tadi."Asha meminum jusnya yang tersisa seperempat gelas dan menghabiskannya.

"Itu sih elo,gue enggak."

"Ihh lo juga bau tau Raa,,nihh."Asha langsung beringsut kearah Ciera dan mengendus-endus seragam Ciera.

"Ihh apa-apaan lo,jijik banget sih!"ucap Ciera dengan suara yang tidak bisa dibilang pelan dan mendorong Asha agar menjauh darinya.

Mereka sekali lagi menjadi perhatian pengunjung di cafe itu.

"Hehe,, bercanda lagi Ra, abis lo ketus banget sih sama gue,berapa tahun sih gue jadi sahabat lo,tapi lo tetep jutek sama gue."ucap Asha cemberut.

"Iya maaf,maaf."ucap Ciera sambil merogoh saku roknya,namun sepertinya apa yang ia cari tidak ada karena tiba-tiba Ciera tampak panik dan mulai merogoh semua saku di seragamnya dan mulai membongkar tasnya.

"Lo nyari apaan sih Ra ?"

Ciera tidak menjawab pertanyaan Asha dan terus membongkar isi tasnya dan melihat didalam tempat pensilnya bahkan membuka semua bukunya,mungkin saja terselip.

"Raaaa... lo nyariin apaan sih? Ada yang hilang? Kunci mobil lo hilang? Jawab gue!! Jangan bikin gue ikutan panik!"ucap Asha yang sudah mulai panik,ia memikirkan nasibnya nanti jika benar kunci mobil Ciera yang hilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang