Goes to London!

49 5 1
                                    

Aku sedang membereskan koper ku. Yah! Aku akan pergi ke London. Aku akan melanjutkan pendidikan ku di London College of Fashion.

"Kira-kira di sana gue bakal ketemu sama teman-teman yang care gak yah? Apalagi, guekan pake hijab?" kata ku.

Aku melamun beberapa saat. Masih memikirkan tentang hal itu, aku masih takut.

"Sayang..." panggil papa.

Buyar, lamunan ku seketika hilang saat mendengar panggilan papa. Aku langsung bergegas ke lantai bawah.

"Ada apa, pa?" tanya ku.

Papa memberikan ku sebuah selendang. Papa menatap mata ku penuh arti.

"Ini selendang punya mama kamu. Jadi, papa kasih ke kamu. Papa yakin, kamu bisa menjaga dengan baik selendang ini" jawab papa.

"Selendang mama? Ini cantik sekali, pa" kata ku.

"Hahaha... Kamu tau, mama kamu dulu merengek ingin dibelikan selendang itu. Selendang itu bukan selendang mahal, selendang itu mama kamu beli sewaktu nge-date sama papa di pasar malam" kata papa.

Ku lihat mata papa yang mulai berkaca-kaca. Sangat nampak, papa sangat mencintai mama. Setelah kepergian mama 5 tahun yang lalu, hanya aku saja yang papa miliki.

"Papa jangan sedih dong. Kan aku ada di sini, pa" kata ku.

"Kan kamu besok bakal pergi ke London" sambung papa.

Aku terdiam. Aku telah melanggar janji ku dengan mama.

"Maafin aku ya, pa. Aku udah ngelanggar janji sama mama. Padahal aku udah janji bakal jagain papa seumur hidup aku" kata ku.

Papa mengelus pucuk kepala ku. Lalu, dia tersenyum.

"Papa baik-baik aja di sini. Kamu jangan khawatir" kata papa.

Aku membalas senyuman manis papa, senyuman tunggal yang ku lihat di rumah ini.

"Di sana, kamu bakal di jemput sama anak teman papa di London. Tolong, kamu jangan repotin dia. Papa nitipin kamu ke dia, karena papa takut kamu sendiri di sana dan gak punya kenalan" kata papa.

"Siapa pa?" tanya ku.

Papa memberikan ku selembar kertas foto.

Foto ini...

- Keesokan Harinya

Aku melepas pelukan ku dengan papa. Bandara itu, adalah saksi aku dan papa berpisah.

"Kamu jaga diri yah, sayang" pesan papa.

"Iya, pa. Papa juga yah" sambung ku.

Aku dan papa berpisah. Aku masuk ke dalam International Airport Soekarno-Hatta, Jakarta.

Bismillah...

Ku lagkahkan kaki ku memasuki pesawat itu. Terlihat pramugari menyambut ku hangat. Aku duduk di kursi yang sudah di tentukan.

Ini dia kursinya.

Pesawat lepas landas. Sekitar 6-8 jam, pesawat itu terbang di ketinggian.

"Alhamdulillah, selamat" kata ku.

Aku langsung menuju ke tempat penggambilan bagasi. Ramai, sangat ramai. Setelah mengambil koper ku, aku menunggu orang itu di luar bandara.

"Assalamualaikum, pa" kata ku.

Aku menelfon papa untuk memberitahukan kalau aku sudah sampai di London.

"Waalaikumsalam" balas ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Cuman Dianggap... (Harris J and JJ story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang