Wanita ku

13 2 0
                                    

Pertengah bulan Maret musim dingin yang mengguyur kota Seoul telah berakhir pertanda musim semi akan datang. Diantara sekian banyak orang di kota ini, ada yang senang datangnya musim semi ada pula yang tak ingin musim dingin cepat berlalu.
Liburan sudah berakhir. Mereka harus merelakan kepergian musim dingin bersama dengan di awalnya aktifitas baru.

Seorang Wanita muda cantik berusia 23 tahun melangkahkan kaki memasuki Foresta Book Cafe yang saat ini sedikit pengunjung . Mungkin warga Seoul masih menggigil di balik selimut mereka.

Wanita tersebut merapatkan mantelnya sebelum benar-benar memasuki cafe.
Melambaikan tangan pada seorang pria muda tampan dengan setelan jas hitam dan tuxedo hitamnya yang nampak elegan.
Tangannya mengangkat keatas guna memanggil seorang pelayan.

"Mianhae apa kau menunggu lama..?"

Tanya si Wanita menaruh buku-buku tebalnya di atas meja.

"Ani, aku baru saja datang."
Jawab si pria dengan menopang dagu menatap sang wanita yang kini mengambil tempat duduk di hadapannya.

"Kau bohong," tuding si Wanita.

"Kopi mu bahkan sudah tidak mengepul dan tinggal setengah. Tidak mungkin kan kalau kau memesan kopi dingin di saat cuaca seperti ini"
Lanjutnya sambil mencebikkan bibir tipisnya yang membuat si pria tersenyum geli.

Pelayan pun datang. Sang wanita memesan kopi yang sama dengan si pria. Mereka betul-betul sehati.

Han Dae Hyun, nama pria tersebut, mengusap pelan pipi wanita yang kini di depannya.
Di raihnya tangan sang wanita lalu menggenggamnya erat.

"Hye Mi, apa suami mu tau kalau kau pergi menemui ku?"
Tanyanya dengan hati-hati takut sang wanita merasa bersalah. Wanita yang di panggil Hye Mi hanya diam tak menjawab . Bahkan sekarang memalingkan wajah.

"Ah, maaf. Seharusnya aku tidak.."

"Tidak. B-bukan begitu. Aku juga sebenarnya ingin bertemu denganmu. H-hanya saja, aku takut jika aku bilang pada Min Jae, ia akan marah"

Terdengar helaan nafas berat dari lawan bicaranya. Pemuda itu melepaskan genggamannya dan langsung di tatap tak rela oleh sang wanita.

Sang pelayan yang baru datang membawa pesanan menyadari aura tak bagus dari kedua pelanggan nya dan langsung mengundurkan diri setelah menaruh kopi di atas meja.
Dua orang tersebut kini hanya duduk berhadapan namun pandangan serta fikiran mereka bukan pada tempatnya.

Sejujurnya Dae Hyun merasa tak enak pada Kang Hye Mi Karna memintanya bertemu. Wanita yang yang kini di hadapannya adalah mantan kekasihnya saat di kampus dulu. Menjalin kisah cinta selama 4 tahun membuat mereka saling memahami satu sama lain bahkan tak segan berkorban untuk masing masing.
Seperti hal nya Dae Hyun yang mengorbankan cintanya demi kebahagiaan Kang Hye Mi.

4 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Dae Hyun untuk Hye Mi , tapi siapa sangka wanita tersebut malah memilih Young Min Jae , teman masa kecilnya yang sudah di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. Tak bisa di pungkiri , Hye Mi juga menyukai Min Jae. Saat itu Dae Hyun merasa hidupnya hancur Karna di khianati cinta nya. Tapi dirinya tak bisa dan tak sanggup untuk membenci wanita yang sudah melepas miliknya untuk Min Jae.

"Gwecanha..? Dae Hyun-ah?"
Wanita pemilik Surai cokelat gelap tersebut menyentuh tangan Dae Hyun yang sedari tadi melamun menatap keluar jendela.

"Ah, tidak. Sebaiknya kita segera pulang . Atau Min Jae akan memukulku Karna telah menculik istrinya."

Dae Hyun tersenyum . Senyum yang selama ini dirindukan Hye Mi.

"tapi..." Satu kata yang menggantung keluar dari mulut Hye Mi . Ada perasaan tak rela jika harus mengakhiri pertemuannya dengan Dae Hyun begitu saja. Wanita itu kini bahkan meremas lengan Dae Hyun.

FOUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang