Prolog

45 12 4
                                    


Hani pov

Perkenalkan, namaku Putri Dayahani Dewi. Panggil saja aku Hani. Aku seorang siswa SMA. Tepatnya di SMA Keluarga. Aku yang hanya hidup sebatang kara ini harus rela menghidupi diriku sendiri. Sehingga, aku adalah anak SMA merangkap menjadi seorang pekerja paruh waktu. Menjalani hidupku itu tidak mudah, pagi-pagi aku harus berangkat mengantar susu dari pintu ke pintu lalu sekolah. Tidak hanya itu, setiap istirahat tiba, aku membantu mencucikan piring kotor di kantin. Miris memang, teman-temanku yang makan sambil bersenda gurau dengan sebayanya sedangkan aku? Aku harus bergulat dengan piring kotor setiap hari. Kau bertanya padaku, apakah aku tidak makan? Jawabannya, tidak. Aku berusaha mengirit uang saku agar esok tetap sekolah. Aku hanya makan pagi jika ada dan makan malam jika ada yang mengasihaniku. Betapa malangnya aku. Selanjutnya, sore hari aku harus ke perpustakaan kota menjadi tukang bersih-bersih disana bersama ibu-ibu separuh baya disana. Selama menjadi tukang bersih-bersih, aku digaji Rp 500.000,00 setiap bulan. Lumayan, karena aku sudah diperbolehkan pulang jam setengah 7 malam. Terkadang, pekerjaan itu juga membatu karena perpustakaan itu terbuka untuk umum (biasanya harus ada kartu anggota) pada jam 7-10 malam, sehingga aku bisa membaca buku, mengerjakan PR yang amat menyiksaku, hingga menemukan pujaan hati...
Pujaan hati yang akan mengubah hidupmu. Membawamu dalam kehidupan yang sebenarnya dengan penuh canda tawa dan tangisan. Sehingga, kamu tidak pernah berpikir jika itu hanya sementara, tidak berpikir itu akan hilang sementara atau bahkan selamanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haaaaaiiii teman-teman..gimana nih prolognya? gak bagus ya?
Gak papa deh :" aku bakalan lebih seru lagi daripada ini..okay?
Terus ikutin ceritanya ya..kalo suka tolong vote cerita ini dan share ke temen-temen kalian.
Oya kalo ada kesalahan dari bacaan ini kalian bisa kasih saran, kritik, dan tanggapan..Aku dengan lapang dada akan menerima saran dan kritik kalian..
Terima kasih~


Walk Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang