Chapter II

27 12 0
                                    

Halo teman-teman

Selamat membaca

-Allyxxaa EN-

--------------------------------------------------------

Mataku tidak bisa berhenti memandangi punggung seorang laki-laki jakung tepat di depanku. Sambil membersihkan jendela perpustakaan, aku curi-curi pandang ke arahnya.

Abbimanyu Lukman Fares.

Baru kali ini ada pria yang tampan nan ramah mengajak berkenalan denganku.

Saat itu jantungku berdegup kencang hingga alampun juga mendengarnya jelas.

"Hani?"

Deg!

"Hah?" lamunanku terbuyarkan ketika Mbak Meita memanggilku.

"Eh, maaf Mbak Mei, ada apa?"

"Kamu itu kenapa sih ngalamun terus, tuh liat tembok kok di lap. Jendelanya yang di lap itu harusnya." ucap Mbak Meita mengerutkan dahinya.

"Eeh, kok bisa gini," "hehe..maaf ya Mbak namanya juga ngalamun." ucapku asal.

"Hnggg-_-" selanjutnya Mbak Meitapun pergi.

Sudah tidak ada?
Kemana perginya pria itu?
Ah, aku pun menunduk lesu, kemudian melanjutkan pekerjaanku dengan malas.

Pukul setengah 7 malam. Hari ini pekerjaan perpustakaan cukup berat karena banyak buku berserakan. Dasar, ada rak buku di depannya juga. Hufftt.

Aku tidak langsung pulang. Aku mengerjakan PR disini karena terdapat komputer jadi aku bisa mencari jawaban dari PR ku itu.

Yah, namanya juga anak zaman sekarang, maunya cari yang instan. Buku paling lengkap sekalipun bakalan kalah sama situs sebelah yang kalau kita ngetik soalnya langsung muncul jawabannya hahaha.

"Permisi, apakah Anda melihat jam tangan warna hitam disini?"

Suara berat itu lagi. Seketika aku menoleh mencari pria itu. Dimana? ia menghilang lagi?. Ah, sial. Mataku menyusuri sudut-sudut perpus.

"Mencariku?" tanya pria sambil menghadapkan kepalanya tepat di depanku.

"Eh, ngg Fares? hehe..enggak lah," "ngapain juga hahahaha." tawaku hambar.

"Ah, iya ya hehe" ucapnya sambil tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang mungkin tidak gatal sama sekali.

"Ngomong-ngomong, kamu ngapain dari tadi disini? belum pulang?" tanyanya.

"Belum, lah kamu ngapain disini?" ucapku balik bertanya mengalihkan pembicaraan.

"Oh aku? Aku mencari jam tanganku. Tadi sampe rumah aku cari-cari gak ada..terus aku ke perpustakaan lagi deh, kali aja ketinggalan. Tapi bener aja disini juga gak ada..Huftt" jelasnya panjang lebar. Aku hanya mangut-mangut saja.

"Oooo" aku hanya menjawabnya seperti itu. Setelah itu, aku kembali fokus kepada PR ku lagi tanpa menghiraukan Fares.

"Kamu lagi ngerjain apa?"

Walk Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang