1 Perasaan

9 0 0
                                    

~Nina's pov~

Namaku Nina,umurku 24 tahun dan sebentar lagi  Akan berganti menjadi 25 tahun.Aku bekerja di sebuah butik terkenal yang tak lain adalah miliku sendiri.

Mungkin umur ku sudah cukup untuk menikah tapi aku sama sekali tak memikirkan soal pernikahan.Aku takut untuk menikah,bahkan aku sudah berkali kali menolak jika pacarku ingin menikahiku dengan alasan yang sangat tak masuk akal bagi mereka dan hal itu membuat mereka bosan lalu meninggalkanku.

Saat ini aku sedang menjalin hubungan dengan sesorang pengusaha sukses bernama Aldo.Kami telah menjalin hubungan selama dua tahun.Dia juga sudah berkali-kali memintaku agar menikah dengannya tapi aku juga masih menolak,tetapi dia masih sabar dan setia berada di sampingku sampai saat ini.Aku bahkan tak tau sampai kapan hubungan ini bertahan.Apakah Aldo akan terus bersabar? Aku tak tau.

Sebenarnya dulu aku tak berani berpacaran, tapi aku coba memberanikan diriku.Tapi selama aku berpacaran,aku tak pernah melakukan hal di luar batas,aku hanya berpacaran dengan normal saja dan tidak terlalu berlebihan.Aku tak ingin membuat diriku lebih hancur ,cukup dulu saja tidak saat ini dan seterusnya.
 

****

Saat ini aku berada di butiku,aku sedang melihat dan mengawasi para pegawai yang sangat sibuk melayani para pelanggan.Aku sangat bosan,bosan sekali rasanya hanya duduk berdiam dan memperhatikan para pembeli.

Aku memutuskan untuk keluar dari butik dan menemui Aldo di kantornya yang mukin saja sedang sibuk di kantornya.

Di depan gedung besar aku memarkirkan mobil mewah ku dan langsung masuk ke dalam gedung.Semua karyawan memberi hormat dan menyapaku dengan ramah.Mereka sudah tau hubungan ku dengan Aldo karna Aldo memberitahu kannya kepada mereka.Aldo mengatakan kepada mereka jika aku adalah calon istrinya jadi mereka harus menghormati ku juga.Saat itu aku sedikit kaget dengan ucapannya tapi aku tak menggubrisnya.Biar saja aku tak peduli.

Aku sampai di depan ruangan besar yang menjadi tujuanku.Pintu terbuka sebelum aku mengetuknya.Terlihat lah seorang  pria tinggi dan tampan berdiri di depanku. Dia memberi senyuman manis ke padaku dan menyuruhku masuk ke ruangannya. Tah kenapa,hatiku terasa hangat saat bersama Aldo,perasaan ini memang mungkin sering teejadi pada seorang gadis saat dia di perhatikan lebih oleh pria.Tapi ini untuk pertama kalinya aku merasakan nya dan itu terasa aneh bagiku.

"Sayang kenapa kamu gak bilang-bilang dulu sama aku kalau mau kesini",kata Aldo sambil memasang muka merajuknya.Itu terlihat menggemaskan menurutku.Aldo ini sebenarnya memiliki sifat tegas dan sangat berwibawa,tapi saat kami berdua tah kenapa dia menjadi manja,tapi aku menyukai itu walau terkadang sedikit menyebalkan.

"Aku rasa aku tak perlu memberitahu mu,aku hanya ingin mengajakmu makan siang bersama,"kataku pada Aldo yang masih sedikit merajuk."kalau kamu masih begitu,ya sudah aku pulang saja",kata ku  lagi sedikit mengancam sambil berjalan ke arah pintu keluar.Dan benar saja dia langsung bangkit menghampiriku dan menggandeng tanganku keluar.

Kami akhirnya sampai di sebuah restaurant yang sering kami datangi bersama.Aldo memarkirkan mobilnya dan turun  membukakan pintu untuk ku.Dia langsung melingkar kan tangannya di pinggangku posesif.Aku tak menolaknya karna itu tak berpengaruh dengannya.

Kami duduk di meja pojok yang lebih privasi. Kami memesan menu yang serupa.Kami sedikit berbincang menunggu pesanan kami datang.

"Nina,aku mau ngomong sama kamu,ini serius,"kata Aldo memasang wajah seriusnya.

"Apa?,"kataku tak kalah serius dengannya. Sebenarnya aku sudah tahu apa yang akan di bicarakan olehnya tapi aku tetap saja bertanya.

"Aku ingin kamu menikah denganku.Kamu mau kan sayang. Aku mohon,aku cinta kamu.please jangan tolak aku lagi. Aku pingin sama sama kamu terus.kamu maukan sayang,"katanya dengan muka senduh dan lelah.Aku jadi sedikit tak tega melihatnya.Mengingat sudah puluhan kali aku menolaknya.

"Tapi aku gak bisa,maaf aku belum bisa Do,tolong ngerti in aku ,"kataku sambil menunduk.Aku tau aku salah,tapi aku masih trauma dengan masa lalu.Aku takut membuat  Aldo kecewa dan akan mengakibatkan perceraian kelak.

Suasana menjadi dingin diantara Kami berdua. Sampai akhirnya pelayan datang menghantarkan makanan kami berdua. Kami makan dalam diam,tak ada yang membuka percakapan,aku jadi sedikit takut jika Aldo suatu hari nanti meninggalkanku karna bosan seperti yang lainnya.Aku makan dengan kepala tertunduk.Tampa sadar aku menangis,aku menangis tanpa suara.

Aldo mengangkat daguku sehingga kami saling bertatap mata.Aldo sadar kalau aku menangis.

"Kenapa?,"tanyanya pelan.

"Maaf,"kataku masih menangis.

"Kenapa",tanyanya lagi.

"Tolong jangan tinggalin aku,"kataku menunduk lagi tak berani menatapnya.

Tiba tiba ada seseorang yang memelukku dari samping.Aldo memeluku,aku langsung menatapnya bingung.

"Aku gk akan ninggalin kamu,aku akan sabar nunggu kamu,walau aku gak tau apa alasan yang jelas kamu nolak aku,tapi aku akan tunggu kamu na,"katanya sendu.

Aku tersenyum tipis mendengar kata katnya.Tampa sadar aku menciumnya.Ketika aku ingin menjauhi nya dia langsung menariku lagi,memegang tengkuk leherku dan menciumku kembali,melumatnya dan aku tampa sadar membalas ciuman itu. Itu sangat panas dan itu adalah yang pertama bagiku. Itu first kiss ku.Kami melepaskan ciuman kami karena membutuhkan oksigen.

Setelah sadar dengan perbuatanku,wajahku langsung memerah karena malu.Aku menyembunyikan wajahku di meja. Aku tersenyum,tah kenapa tapi aku suka dengan yang ku lakukan tadi. Tapi itu memang spontan dan aku sedikit tak sadar dengan ku lakukan.

------------------

Gak maksa vote,sadar aja oke😛

Masih belum pande buat cerita jadi wajar
No copy, aku juga gk suka ngopy paste cerita orang.

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang