take (1)

753 37 14
                                    

2010

            Luna, cewek tertinggi se-SMP Binatara. Badan boleh menyerupai model catwalk tapi gayanya yang awut-awutan juga gak kalah terkenalnya diantara penghuni SMP Binatara. Mulai dari satpam, tukang kebun, tukang jamu, tukang gosip pokoknya seantreo sekolah sudah menandai Luna dalam kamus cewe terparah pada zamannya.

            Gimana nggak!! Setiap muncul di sekolah rambutnya yang panjang sepunggung dibiarkan terurai tanpa tersentuh sisir. Belum lagi ia selalu memakai kaos warna-warni mencolok yang bikin seragam putihnya tampak ‘cemerlang’. Kaus kaki kedodoran lengkap dengan tali sepatu yang selalu siap untuk diinjak sendiri.

            Hampir setiap hari rutinitas guru dan dewan ketertiban bekerjasama memanggil Luna ke kantor. Anehnya Luna selalu lolos dengan cemerlang juga –tak ada yang tau rahasianya- sehingga tersebarlah isu kalau luna menyogok guru dan dewan ketertiban. Tentu saja Luna tidak perlu mengklarifikasi semua isu tentang dirinya karna dia bukan artis yang akan masuk infotaiment.

            Tinggi dan semrawutan apapun penilaian tentang penampilannya. Otak cerdasnya menutup semua mulut yang berbicara miring tentang Luna. Sifat yang cuek dan tak banyak bicara, kegemarannya pada cerita-cerita berbau darah dan horor memberikan kesan misterius dan sedikit mistis pada Luna.

            Tapi bukan berarti isu-isu yang tak sedap dan kemistisan yang melekat pada Luna membuat ia ditakuti ataupun dijauhi teman-temannya. Karena faktanya tubuh luna seperti memiliki magnet yang membuat orang sukarela mendekat dan berteman dengannya. Intinya Luna itu populer dengan segala kekurangannya.

♫♫

            Begitulah sekilas tentang cewek yang dikagumi Rayhan. Cowok yang gak populer di kalangannya, serba biasa dan suka menyendiri diantara tumpukan bukunya.. yaa paling tidak gemar membaca menjadi satu-satunya kesamaan yang dimiliki Rayhan dengan Luna.

          Meskipun dijuluki si ‘kutu buku’, Ray –begitu panggilannya-  tidak pernah berhasil menduduki peringkat lima besar di kelasnya. Ia selalu berada di posisi enam hingga sepuluh dari dari tiga puluh dua teman sekelasnya termasuk Luna yang selalu menempati posisi pertama seangkatannya di sekolah.

            Rayhan tak pernah mengeluh karena meskipun ia merasa lebih pintar dari Luna namun alpha nya yang beragam hampir di setiap mata pelajaran membuatnya harus puas dengan peringkat yang ia peroleh.

            “loe setiap hari ke sekolah cuma buat bolos ya Ray?” celetuk teman sebangku Ray saat pergantian jam mata pelajaran berbunyi.

            Ray merapikan bukunya dan bergegas untuk meninggalkan kelas

         “gak tahan gue Don kelamaan duduk. Ambeyen” Jawab Ray sekenanya lalu menghilang secepat yang ia bisa sehingga lolos dari serangan pertanyaan Doni selanjutnya.

         “gak kapok-kapok tuh anak... nongkrong dimana ya dia?” komentar Dias yang duduk dibangku belakang mereka dengan rasa penasaran yang tak dapat di tutup-tutupi

         Satu lagi tambahan rutinitas dewan ketertiban yaitu menghadapi kelihaian Ray yang selalu berhasil bersembunyi. Hal ini membuat dewan ketertiban sering mengadakan rapat tambahan untuk menemukan Ray sehingga mereka dapat memberikannya hukuman karena memang selama dua tahun ini keberuntungan masih berpihak pada Ray.

Sebagian guru menutupi ke-alphaannya, sebagian lagi tidak mempersalahkan selama Ray bisa menjawab dan mengerjakan semua tugas yang diberikan. Tapi tetap saja apapun kesempurnaan Ray dalam pelajaran tidak akan membuat pihak sekolah membiarkannya berada di peringkat lima besar.

She's My Great QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang