Namaku adalah Hanna Veronica. Salah bungsu dari 3 bersaudara keluarga Veronica. Dan aku juga yang tercantik di antara mereka, of course because they are boys hahaa.
Well, aku seorang mahasiswi di salah satu universitas kerbaik di kotaku, dan aku juga mengelola salah satu butik ternama milik mom di sini. Aku diberi kepercayaan itu sudah dari 2tahun lalu saat aku masih di high school.
Dan cerita ini di mulai dari sana.________
Someone POV
Saat aku masuk ke salah satu butik langganan mom, aku di sambut oleh salah satu pagawai yang sepertinya baru.
"Ibuenas tardes" kata salah satu pegawai di sini.
"Buenas tardes demasiado" jawab ku.
"Ada yang bisa saya bantu mr?" tanyanya. Sambil terus menatapku tanpa henti dan mengukir senyuman yang biasa aku temui dari gadis yang aku temui, yak senyum damba.
"Ya, aku mau membawa gaun pesanan ibuku"kataku dingin dengan wajah datar ku.
Pegawai itu lalu pergi ke bagian admin lalu berbicara dengan pegawai lainnya.
"Maaf pak Jhon, dia pegawai baru, ini pesanan Bu Bianca" kata pegawai yang satunya lagi sambil memberiku paperbag.
"Tak masalah, terimakasih" aku pun langsung pergi dengan tergesa menuju pintu keluar. Dan "bruuuggh..." seseorang menabraku.
"Hey lihat jalanmu. Apa kau tak punya mata" kataku dengan penuh ketegasan.
Ini sudah waktunya aku menghadiri rapat bersama collega ku, dan kini orang ini menghambatku.
"Maaf tuan. Saya tidak melihat anda" kata gadis itu. Mungkin karena menabrak dadaku yang bidang, gadis itu sampai terhuyung dan terduduk di lantai.
Gadis itu berambut pajang berwarna pirang. Rambut depannya saja sampai menghalangi mata. "Bagaimana mau melihatku jika rambutnya saja seperti itu" batinku. 'Deg' jantungku tiba- tiba berpacu cepat saat rambut poni nya tertiup angin. Paras yang sangat cantik dengan mata terpejam karena debu beterbangan di hempas angin.
Suara handphone menyadarkanku akan waktuku. Aku harus bergegas ke kantor.
Karena terburu- buru ku tinggalkan saja dia dan masuk ke mobil.●●●
Hanna POV
Entah kenapa hari ini aku begitu sial. Tadi pagi Rena salah satu pegawai di butik milikku menelpone ku. Dia mengatakan akan berhenti untuk sementara karena ibu mertuanya sakit dan harus mengurusnya. Berkurang lah satu pegawai.
Padahal di saat menjelang bulan Ramadhan seperti ini permintaan melonjak naik. Dan meski sudah seminggu ini aku menambah dua pekerja tetap saja masih kewalahan. Ini kenapa dia keluar di saat seperti ini.
Dan sekarang, saat aku baru sampai di butik miliku. Aku bertabrakan dengan seseorang, sampai badanku terjungkal kebelakang dan terduduk di lantai. Bukannya membantuku untuk berdiri orang itu malah pergi begitu saja. Dan dari baunya aku tahu dia pasti laki- laki berduit, karena aku tau ini bau parfum harga selangit.
"Ya amppun Hanna kau baik- baik saja?" Lisa lalu membantuku berdiri.
"Baru ku tinggal beberapa menit saja untuk parkir kau sudah tergeletak tak berdaya seperti ini" kata nya berlebihan.
"Apaan sih kamu lebay banget. Aku tadi cuma jatoh aja kok" kataku sambil berjalan masuk butik.
Lisa membantuku berjalan menuju meja tempatku bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The voice of love
Short StoryOne shoot story 21+ Untuk orang dewasa *** Aku tak sempurna. Semua ini membuatku takut, saat aku mencintaimu di saat bersamaan aku juga akan kehilanganmu. Semua tak seperti yang kau kira, ini semua hanya semu... ※※※ Love at the first sight...