4. DAOKAR HIGH SCHOOL

10 2 1
                                    

Aku mengikuti bunda yang menyusuri jalan menuju ruang kepala sekolah bersama babang, beberapa murid di sini memperhatikan aku dan babang bahkan diantara mereka ada yang berbisik kedengaran dengan telinga ku.

Jadi sudah tersebar berita tentang murid pindahan New York yang akan menjadi murid baru di sini? oh ternyata Jakarta tidak berbeda dengan sekolahku di New York yang mempunyai ratu gosip.

Kami tiba di depan ruangan kepala sekolah saat bunda mengetuk pintu seseorang dari dalam mengintruksi untuk menyuruh masuk. Terdapat lelaki paruh bayah yang jelas kalau dia kepala sekolah di sini.

"Mrs. Sheck." sapanya kepada bunda dan berjabat tangan. "Pak Mikael."

"Jadi ini Nathan dan Keisha?" tanyanya kepada bunda. Ya jelas ini Nathan dan Keisha bukannya di formulir daftar anak baru selalu disertakan foto? rasanya aku ingin menimpali tetapi tidak boleh aku harus mendapat predikat baik sebagai anak baru.

"Yaudah pak Mikael saya langsung pulang aja, makasih ya pak saya titip anak anak." ya setelah berbasa basi bunda memutuskan untuk berpamitan pulang.

"Tidak nunggu anak-anak dulu mrs. Sheck?" katanya dengan ada nada candaan. Hey dia kira aku sama babang masih tk harus ditunggu segala. Bunda hanya menanggapinya dengan tertawa dan pamit untuk pulang sekali lagi.

"Jadi Nathan Keisha kalian tunggu ya bapak mau panggil wali kelas kalian berdua." Aku dan babang mengiyakan sambil tersenyum. Saat itu juga dua orang masuk ke dalam ruangan 1 perempuan dan 1 lagi laki laki.

"Jadi Keisha wali kelas kamu bu Rini dan Nathan wali kelas kamu pak Reza." aku dan babang langsung memberi salam kepada dua guru tersebut dan berpamitan kepada pak Mikael karena kami akan masuk ke kelas masing masing.

Aku dan babang pisah karena kelas aku berada di lantai 2 sedangkan babang di lantai 3.

"Kamu kok bisa bahasa Indonesia?" tanya bu Rini
"Bisa bu soalnya nenek bunda aku dari Indonesia jadi kadang kalo di rumah suka ngomong bahasa Indonesia."
"Oalah ibu kira ga bisa padahal ibu udah nyiapin kamus kalo mau ngomong sama kamu." kata bu Rini yang berhasil membuatku tertawa.

"Jadi kamu blasteran Indonesia Amerika?" tanya bu Rini, "Iya bu."

sepanjang jalan kami sedikit berbincang, namun pembicaraan kami terhenti saat tiba di depan kelas dengan tulisan X IPS 1 bu Rini langsung membuka pintu kelas tersebut yang berhasil membuat murid di kelas tersebut pada terdiam.

"Semunya tolong diam ibu akan memperkenalkan murid baru, ayo Keisha masuk." kata bu Rini yang menyuruhku untuk masuk kelas. Saat aku masuk kelas menjadi ricuh bukannya terdiam seperti yang bu Rini bilang.

"Kok malah berisik ibu kan nyuruh kalian diam." kata bu Rini lagi. Bu Rini mengintruksi aku untuk memperkenalkan diri.

"Nama saya Keisha Shakila Sheck, saya pindahan dari New York." kataku sambil tersenyum.

"Lho kok Keisha bule nan cantik rupawan bisa bahasa Indonesia?" tanya salah satu murid cowok di pojok itu.

"Nanyanya nanti aja Chiko." Kata bu Rini kepada cowok bernama Chiko itu.

"Keisha kamu duduk di sebelah Rasya ya, Rasya coba angkat tangan kamu." Perempuan yang duduk di pojok itu mengangkat tangan dan tersenyum lebar.

Aku berjalan menuju perempuan yang bernama Rasya itu sesudah mengucapkan terima kasih ke bu Rini, "Hai!" sapanya ceria. Semoga saja aku bisa berteman baik dengannya.

"Hai juga!" sapaku balik.

"Semuanya ibu keluar dulu ya kalian tunggu guru mata pelajaran sampai dateng." kata bu Rini langsung keluar dari kelas.

"Jadi nama panjang lo siapa? kok bisa bahasa Indonesia? lo keturunan Indonesia?" tanya Rasya yang membuatku bingung.

"Sya kebiasaan deh kalo nanya satu satu liat tuh mukanya Keisha kebingungan." perempuan yang duduk di depan Rasya langsung membalikkan badannya. "Rasya emang kayak gitu Kei orangnya kalo nanya langsung ga satu-satu. Oh ya kenalin gue kayla." katanya sambil mengulurkan tangan kepadaku.

"Oh hai Kayla, haha iya gapapa kok lagian di sana aku punya temen kayak Rasya tipikalnya jadi ga kaget." kataku sambil menerima uluran tangan Kayla.

"Kei nanti gue kenalin sama temen gue yang lain ya." kata Rasya yang aku jawab dengan anggukan.

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang