"Kenapa kau terus meminta maaf?"
"Aku hanya ingin melakukannya"
"Kau aneh kim"
Mingyu tersenyum, kembali mengusak rambut pacarnya.
"Ayo kita lanjutkan perjalanan"
"Memangnya siapa tadi yang menyuruhmu berhenti?" wonwoo menjawabnya dengan sedikit sinis, bermaksud menyindir.
Kembali, mingyu hanya terkekeh dan melajukan mobilnya yang sempat terhenti.
"Hyung tutup matamu, jangan sampai kau membukanya sebelum aku yang menyuruh nya"
Mungyu menuntun wonwoo berjalan sebentar dan berjalan terlebih dahulu ke depan meninggalkan pacarnya yang sedang kebingungan dengan mata tertutup.
"Hyung ingat jangan sampai kau membuka matamu. Sekarang kemarilah, kehadapanku dengan mata tertutup"
Wonwoo mengangguk dan mulai berjalan sedikit cepat di jalan berbatu itu karena ingin cepat mengetahui apa yang mingyu ingin tunjukan kepadanya.
Tapi sebelum itu, wonwoo lebih dulu tersandung batu didepannya dan terjatuh dengan tubuh bagian depannya menyentuh tanah dan batubatuan.
Melihat itu, mingyu segera berlari menghampiri kekasihnya dan membantunya berdiri.
"Hyung kau tidak papa? Mana yang sakit?"
Wonwoo menyentuh lututnya, matanya sebentar lagi seperti akan mengeluarkan cairan bening.
"Lututku sakit" katanya lirih.
Mungyu mengusap lutut wonwoo pelan dan menciuminya beberapa kali
"Maaf hyung, maafkan aku, maaf"
Wonwoo menarik rahang mingyu dan menatap manik kelamnya.
"Tak apa, ini salahku yang tidak hatihati, kenapa kau terus meminta maaf hm?"
Mingyu menunduk, "maaf" katanya sekali lagi.
Maaf karena aku tak pantas dimaafkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf; meanie
Short Story"maaf . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................ aku hanya pura-pura"