Hari ini merupakah hari terakhir ospek di SMA Putra Buana. Baru 5 menit yang lalu siswa siswi yang mengikuti ospek bersorak gembira dikarenakan ospek yang sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu akhirnya selesai juga.
Ocha, Dewi dan Dira sedang beristirahat di kafe di depan sekolah sambil menunggu jamputan mereka masing-masing.
"Hufft... gila gue capek banget" kata Dewi, cewek yang paling gampang mengeluh di antara mereka bertiga.
"Tapi seru kan! Gila aja banyak banget cowok-cowok gantengnya. Gue gak kuat. Kamera mana kemara? Mau lambaiin ni tangan" ucap Andira seraya tertawa. Dia adalah cewek yang paling heboh di antara mereka.
"Gue biasa aja tuh. Bahkan gue sama sekali gak liat ada cowok ganteng" kata Ocha dengan nada super flatnya. Mungkin dia juga kelelahan.
"Yakali Cha. Lo mana bisa bedain mana cowok ganteng dan biasa aja. Lo kan gak pernah peduli" ledek Dewi dan diikuti tawa dari Dira.
"Ya emang. Gak ada untungnya juga buat gue. Kenapa mesti musingin diri mikirin hal yang gak penting?" Jawab sekaligus tanya Ocha lagi.
"Bukannya gak penting. Tapi lo belum menyadari kalau 'itu' hal yang penting" ujar Dira dengan sedikit menekankan di kata 'itu'.
Ocha tidak menjawab sepatah kata pun, tetapi hanya mengangkat kedua bahunya. Tak lama kemudian lewat seorang cowok di depan meja mereka dan cowok itu duduk tepat di depan meja Ocha dan kawan-kawan.
"Cha, lo liat deh cowok di depan kita. Yang duduk sendiri itu. Dia ganteng banget tau" ujar Dira kepada Ocha.
"Gak menarik tuh. Eh gue duluan ya gengs. Tuh udah dijemput. Baii" kata Ocha sambil berlari meninggalkan teman-temannya.
"Tuh kan timingnya selalu aja gak pas" kata Dewi diikuti anggukan dari Dira.
Tak lama kemudian cowok yang duduk di depan mereka tadi datang menghampiri Dira dan Dewi.
"Hai.. gue boleh gabung?" sapa cowok tadi.
"Eum.. boleh gabung aja" jawab Dira.
"Kenalin gue Dikta. Thanks lo udah muji gue tadi" ujar Dikta.
"Gue Dewi dan yang di sebelah gue Dira. Jadi lo dengar pembicaraan kita tadi?" Tanya Dewi. Sedangkan Dira jangan tanya sedang apa. Dira hanya menunduk dan pipinya sangat merah dikarenakan ketauan muji depan-depanan.
"Hahahaa kalau gue gak dengar percakapan kalian tadi pun gue tau kok gue ganteng" ujar Dikta lagi.
'Gilak nih cowok ganteng banget tapi kok tengil banget' kata Dira dalam hati.