Part 2

14 3 0
                                    

Hai!
Maaf yah, soalnya di part sebelumnya namanya Tristan, tapi nama aslinya emang Dikta. Gatau kenapa nih authornya ngaur hehe. Tapi udah diganti kok :)

.
.
.

Hari ini merupakan hari resmi sekolah bagi siswa siswi baru. Namun guru-guru masih belum masuk ke kelas, dikarenakan siswa siswinya belum meminjam buku di perpustakaan. Ocha, Dewi dan Dira berada di kelas yang sama, kelas X IPA 1. Yap benar! Mereka adalah siswi siswi yang pintar.

"Cha, lo ingat gak sih cowok kemarin yang di kafe depan sekolah?" Tanya Dewi kepada Ocha.

"Oh cowok yang kata Dira ganteng itu? Ingat, terus kenapa?" Tanya Ocha balik.

"Ituloh Cha, dia dengar pembicaraan kita. Terus pas lo pulang dia nyamperin meja kita, terus duduk bareng kita. Namanya Dikta. Tengil banget tapi ganteng hehe" ujar Dira dengan nada hebohnya seperti biasa.

"Berfaedah banget informasinya. Gue gak peduli sama tuh cowok. Tampangnya aja ngeselin gitu, dari mana coba gantengnya" kata Ocha tak habis pikir.

"Tapi kali ini gue setuju banget sama Dira, dia tuh ganteng banget. Pacarable banget. Wajah oke, gayanya juga cool gitu. Awas loh ntar lo suka" kata Dewi dengan menyumpahi Ocha.

"Thanks, tapi gak akan. Ngapain coba bahas tuh cowok. Mending sekarang kita ke perpus" ajak Ocha kepada kedua temannya.

Mereka pun pergi ke perpustakaan berasama-sama untuk meminjam buku.
~
Setelah dari perpustakaan, mereka tidak melangkahkan kaki ke kelas, tetapi ke kantin. Dikarenakan bel istirahat sudah berbunyi 2 menit yang lalu.

"Cha lo pesan apa?" Tanya Dewi.

"Samain aja sama lo" jawab Ocha.

"Gue juga samain aja sama lo" ujar Dira tiba-tiba.

"Gak ada yang tanya juga wlek" kata Dewi sambil memeleti lidahnya dan melangkah meninggalkan meja untuk memesan makanan.

"Cha, gue dengar dari anak-anak si Dikta itu kelas X IPS B. Dia juga jago basket, dia masuk club basket. Gak heran banyak anak-anak yang suka sama dia" kata Dira menjelaskan.

"Emang tampangnya kayak om om, makanya anak-anak suka" ucap Ocha.

"Girls, liat tuh siapa yang masuk kantin" ucap Dewi yang baru saja kembali ke meja.

"Hai, gue sama Bagas gabung ya" kata Dikta yang datang bersama temannya dan langsung menghampiri meja Ocha dan kawan-kawan.

"Oh i-iya boleh" kata Dewi tanpa meminta persetujuan Ocha dan Dira. Kalau Dira sudah pasti setuju, tapi kalau Ocha, kalian tau sendiri dia akan berubah menjadi super dingin apabila ada orang baru disekitarnya.

"Eh ini kan cewek yang kemarin cabut duluan kan?" Tanya Dikta.

"Iya namanya Ocha, Rossa Olivia" jawab Dira menjelaskan.

"Hai gue Dikta, Pradikta Aditya" ujar Dikta sambil mengangkat tangan kanannya untuk bersalaman.

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

Bukan tangan kanan Ocha yang ia dapati, tapi tangan bagas yang ingin menurunkan tangan kanan Dikta. Sedangkan yang Dira dan Dewi tertawa bersama. Ocha? Dengan rasa tidak bersalahnya ia langsung memalingkan wajahnya dari Dikta.

"Gue duluan" ucap Ocha dingin dan langsung pergi meninggalkan kantin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PEACE BY PEACETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang