Di satu sisi aku sangat menyukainya, dan aku semakin yakin karena beberapa teman terdekat aku dan Servan juga mengatakan kalau Servan menyukaiku. Tapi, di sisi lainnya, aku tak yakin kalau seorang lelaki yang sangat sempurna di mata kaum hawa ini menyukai aku yang bukan apa-apa dibandingkan semua penggemar beratnya. Aku siapa? Aku hanyalah seorang gadis biasa, tak cantik, tubuhku tidak sesempurna fans nya yang menurutku lebih cocok bersanding dengannya di bandingkan diriku.
“hi, Angel!” kata seseorang yang sepertinya aku mengenali suaranya. Wajahnya tak terllihat oleh mataku karena sinar yang di balik tubuhnya menghalangi mataku untuk melihat wajahnya.
“siapa ya?” kataku yang sudah menyerah untuk mencoba mengenali siapa seseorang yang tengah berdiri di pintu masuk ke ruang musik ini.
“Servan!” katanya. “kamu gak bisa mengenal suaraku sama sekali?” tanyanya sambil menutup pintu ruang musik.
“eh, ada apa, Van?” tanyaku sambil menutup buku musikku.
“aku daritadi denger ada yang nyanyi, suaranya bagus kayak malaikat, jadi aku kesini deh!” katanya. Aku mengeryitkan alisku.
“ada apa kamu tiba-tiba muji aku? Emang kamu udah pernah denger malaikat nyanyi? Haha, aku tuh suaranya jelek gini, kok di bilang kayak malaikat?” kataku.
“orang mah di puji seneng, ini malah protes. Gimana kamu sih?” katanya sambil menepuk pelan kepalaku, lalu tertawa.
“oh ya, besok bisa ga kamu kosongin jadwalmu buat kita pergi?” kata Servan.
“emangnya mau kemana kita?” kataku sambil menatapnya dengan cara mengadah karena tubuhnya yang sangat tinggi.
“restoran milik Hyung- ku! Ada yang mau aku katakan padamu, dan juga Hyung dan Noona ku yang bawel itu ingin sekali bertemu denganmu! Besok aku akan jemput kamu di rumah jam 10 pagi, ya!” katanya.
“Hyung dan Noona mu? Bukannya mereka itu lagi di Korea ya?” tanyaku heran. Pasalnya kemarin ia mengatakan kalau kedua kakaknya itu sedang berada di Korea untuk mengurusi sesuatu yang tak penting untukku tahu karena aku bukan bagian dari keluarga mereka.
“iya, mereka baru balik dari Korea. Mau ya?” katanya.
“ya sudah!” kataku mengiyakan.
***
KRINGG!!
Alarm berbunyi dengan sangat lantang dan membuat aku harus menutup telingaku karena terlalu berisik.“ahh! Jam berapa ini?” kataku sambil meraih ponselku.
"tidakk! Sudah jam segini!" kataku sekali lagi setelah melihat jam di ponselku yang menunjukan pukul 9.30.
Hey! Bersiaplah segera, aku akan sampai sebentar lagi... Kau tak perlu berdandan, oke? Aku sudah tau kau baru saja bangun... Haha
Yap, si empunya acara sudah mengirimi ku pesan agar aku segera bersiap-siap pergi bersamanya. Aku membalas pesannya dengan singkat.
Oke. Siap pak bos!
Beberapa menit kemudian, Servan datang menjemputku. Dia memarkirkan mobilnya ketika aku baru saja ingin mengunci pintu rumahku.
"halo!" katanya menyapaku lewat jendela mobil sedan berwarna burgundy nya.
"halo juga!" kataku.
"ready?" tanyanya. Aku membalasnya dengan sebuah anggukan penuh semangat.
Dan servan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
***
Yap..
Ini part 2 nya...
Maaf ya singkat banget..Sebenernya aku udh selesain di laptop.. Tapi berhubung aku lg di jalan menuju ke Tangerang, dan laptopku juga lowbat, jadi terpaksa aku membuat perubahan isi cerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
let me be your Girl
Non-Fictionhellow ladies and gentleman! aku hadir kembali dan aku bakal share cerita aku yang sebenernya udh ku buat dr 26 mei.. kenapa lama upload nya? karena aku mood nya ga tentu jadi maklumi yaa😂😂