Prolog

10 0 0
                                    

Saat aku masih kecil, aku pernah bertanya kepada Bapak, 

"Kenapa bulan selalu bergerak menjauhi Almas ketika Almas mengejar?

Kenapa kalau Almas habis makan tambah ngantuk, Pak?

Kenapa pesawat bisa terbang? Padahal pesawat berat!"

Bapak hanya ketawa. Mengusap kepalaku sambil mengecupnya beberapa kali. Aku hanya tersenyum kecil kala itu, lagi-lagi aku tidak mendapat jawaban dari Bapak. 

"Almas kalau sudah besar harus pintar ya, biar Almas bisa jawab pertanyaan Almas sendiri. Almas pasti akan menjadi anak perempuan Bapak yang paling hebat!" Aku hanya mengangguk-anggukan kepala dengan semangat kala itu. 

Aku punya ketertarikan dan rasa ingin tahu yang terkadang memenuhi kepala ini sampai rasanya mau meledak. 

Aku bukan tipe anak kecil yang senang jika dibelikan seperangkat boneka beserta rumah-rumahannya, aku juga bukan anak kecil yang senang berteman dengan laki-laki, bermain bola sepak, atau bermain kotor-kotoran, aku juga bukan anak kecil yang gemar dengan warna Pink. Aku lebih suka mengamati Ibu memasak, menyicipi beberapa adonan kue ketika Ibu sedang mencoba resep baru, dan yang paling aku senangi adalah mengamati. Mengamati Bapak yang selalu memeluk Ibu ketika Ibu sedang mencetak adonan, aku tau Bapak sangat menyayangi Ibu karena mata Bapak mengatakannya tanpa sang mulut berkoar. 

Suatu hari, tepat 2 hari setelah ulang tahunku yang ke-7 tahun. Aku yang baru saja pulang dari sekolah dibuat kebingungan lantaran kehadiran banyak orang di rumah kecilku. Semuanya tersenyum canggung padaku, sesekali juga ada yang memeluk erat tubuh kecilku. Aku tahu ini suasana apa. Tak kuasa aku mencari sosok-sosok yang biasanya menyambutku pulang, meneliti satu-satu wajah di sana, namun semua duniaku berhenti. Saat melihat ayah terdiam memandang wajahku, tidak ada senyuman di sana. Itu belum seberapa ketika aku melihat abang Raden menangis memeluk sosok yang ditutupi kain itu. 

Ibuku meninggal, saat aku berumur 7 tahun lebih 2 hari.


Dan, semenjak itu Bapak tidak menganggapku ada. Bapak depresi berat. 









You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

404 PAGE NOT FOUNDWhere stories live. Discover now