Namjoon memarkirkan mobilnya diparkiran, meraih dompetnya kemudian turun memasuki supermarket yang tidak jauh dari kampusnya tersebut.
Hujan sudah berhenti mengguyur beberapa menit lalu, bibirnya mendengus menyadari kebodohannya. Harusnya menunggu sedikit lama tidak akan membuat bajunya basah, dan tidak akan mendapati pemandangan memuakkan tadi.
"Selamat datang." penjaga supermarket menyapa, Namjoon hanya membalasnya dengan senyuman tipis. Sampai di dalam supermarket tangannya meraih kaos putih polos yang terdapat dirak, kemudian membawanya ke kasir.
"Tidak mau mencoba membeli yang lain lagi tuan?" Namjoon yang tengah membuka dompetnya mendongak, lagi-lagi dengusan itu keluar. Diantara sekian banyak orang, kenapa dia harus bertemu dengan pemuda bersurai cokelat itu lagi?
"Rokok, dibelakangmu, rak kedua, ambilkan itu." Namjoon membalas, sedang pemuda didepannya yang berseragam karyawan supermarket mengambilkan rokok yang disebutkan Namjoon.
Pemuda tersebut menyebutkan berapa uang yang harus dibayar Namjoon. Dan Namjoon buru-buru mengeluarkan beberapa uang dari dalam dompetnya dan segera pergi dari sana, tak memperdulikan pemuda didepannya yang sempat mengaduh kesakitan karena tak sengaja menabrakkan kakinya sendiri dengan meja kasir.
"Terima kasih telah berbelanja disini, silahkan datang kembali."
Namjoon mengumpat dalam hati, bahkan pemuda yang biasanya membuat moodnya baik itupun tidak bisa memperbaiki moodnya kali ini.
.
.
.
BTS - Milik Bighit
.
Kim Namjoon x Kim Taehyung
.
.
.
Diantara semua kesialanya, kenapa mobilnya harus mogok ditengah jalan. Namjoon ingin sekali meninju seseorang saat ini saking kesalnya.
Melirik arlojinya yang sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, Namjoon mendengus. Bagus sekali, jika dia menghubungi tukang derek sekarang pasti mobilnya akan diambil keesokan harinya, dan jika Namjoon memanggil tukang bengkel langganannya pasti juga akan bernasib sama.
Mematikan mesin mobilnya, Namjoon melirik sekeliling, dahinya mengernyit begitu menyadari jika mobilnya mogok didepan sebuah kos-kosan. Beberapa kali melewati jalan ini, dia baru tahu jika ada sebuah kos-kosan di sini.
Namjoon mengendikkan bahu, kemudian menyandarkan punggungnya pada kursi mobil. Dan memejamkan mata, memutuskan untuk tidur didalam mobil, lagipula kaca mobilnya hanya bisa melihat satu arah, jadi Namjoon tidak khawatir jika ada yang mengintip kaca mobilnya dari luar.
"Yak, aku menyuruhmu mengirimkan barang itu pada alamat yang sudah kutulis kemarin,"
"Astaga, kenapa kau malah mengirimkannya kembali padaku." Suara yang beberapa hari ini menginvasi telinganya membangunkan Namjoon dalam tidurnya. Irisnya melirik arlojinya yang sudah menunjukkan jam setengah satu.
Namjoon kemudian melirik spion mobilnya, disana dia mendapati pemuda bersurai cokelat yang masih dalam balutan seragam kerjanya tengah adu mulut dengan kurir didepan pagar kos-kosan.
"Maaf, tapi dia menolak, aku bisa dipecat jika barangnya kembali ke kantor,"
"Aku sudah menunggu anda sejak tadi disini, jadi terima barang ini kembali." Kurir tersebut membungkuk beberapa kali, kemudian melenggang pergi menaiki motornya, meninggalkan pemuda bersurai cokelat yang meraung kesal.
"Jangan bercanda." Pemuda yang sempat Namjoon ketahui bernama Taehyung tersebut kemudian menendang kardus tanggung dihadapannya. Pemuda itu mendengus kemudian membuka kardus yang tertutup rapi, dan meraih pemukul baseball dari dalam sana.
Namjoon yang melihatnya menopang dagu, menunggu apa yang akan dilakukan oleh pemuda itu selanjutnya. Pemuda yang diamati tampak melihat sekeliling, dan fokusnya terpatri pada mobilnya, membuat Namjoon bergidik ketika pemuda tersebut dengan pelan mendekati mobilnya dengan menyeret pemukul baseball ditangannya.
Jangan bilang pemuda itu akan memu-
Brak.
Namjoon bersumpah, jika semua nama binatang baru saja keluar dari belahan bibirnya, ketika mendapati pemuda bersurai cokelat memukuli bagian belakang mobilnya.
"JUNGKOOK BRENGSEK, SUDAH PUTUS MASIH SAJA MENGGANGGU."
.
Tbc.
Satu chapter lagi end, wkwk. Terus ganti ke bagian MinV ❤