Tidak ada yang tau kapan rasa akan hadir Tanpa diduga
Tanpa dirasa
Tanpa diminta"Mampus! Telat nih pasti"
Gerutu dhira sembari terus melirik jam yg melingkar dipergelangan tangannya, ia kesiangan dihari pertama ia masa pengenalan lingkungan sekolah kepada siswa baru, padahal kemarin ketika rapat sudah dijelaskan bahwa seluruh panitia diwajibkan datang lebih awal.
'duhh mati nih gue, alasan apa nanti, yakali gue bilang jujur klo gue semalem abis galau ga jelas. ga! ga! Ayo ra mikir! Alasan apa nanti gue, mampus banget gue udah, nih lagi angkot napa kaga jalan sih dari tadi elahh pake macet segala lagi'
Dhira terus bergelut dengan fikirannya sendiri, ia masih memikirkan alasan yang tepat untuk lolos dari hukuman yang akan diberikan oleh panitia yang lain nanti.
Tanpa sadar angkot sudah berhenti di depan gerbang sekolahnya, setelah membayar angkot, dhira langsung berlari menuju gerbang yg sudah ramai anak OSIS yg menjadi panitia ospek. Dhira menghela nafas kasar, lalu melanjutkan langkahnya menuju ketempatnya berjaga.
"ekhm kenapa datang telat ra?" tanya Marchell--ketua OSIS
"eh i itu chell tadi... Tadi macet. Iya. Tadi macet hehe"
"Ya udah, lo sekarang baris disana, dibarisan anak kelas sepuluh yg telat, lo urusin bagian sana aja"
"ta tapi kan gue pegang kelompok 7 chell"
"untuk hari ini, lo tukeran posisi sm naya, itung itung itu hukuman buat lo karena udah dateng telat" marchell mengehela nafas senjenak,
"yaudah gua mau mantau anak anak yang lain, lo kerjain tugas lo" lanjut Marchell, lalu pergi meninggalkan dhira yg masih bengong.Setelah beberapa saat, akhirnya dhira menghampiri anak anak kelas sepuluh yg datang terlambat tersebut, dhira bergidik ngeri melihat betapa semerawutnya barisan anak yg terlambat ini, bagaimana bisa ia dan beberapa panitia --yg sialnya juga bernasib sama dengannya-- mengatur mereka semua? Lagi lagi dhira menghela nafas, ia mulai membuka suara.
"adik adik perkenalkan nama kakak Nadhira Jasmine Auzafillah, jabatan kakak disini sebagai ketua humas, kaka kelas 11 ipa 2, ada yg ingin ditanyakan?"Suasana yg semula ricuh tiba tiba menjadi hening mendengar suara dhira yang sangat lantang. Namun suasana hening itu hanya belangsung beberapa detik, setelahnya barisan anak anak yang terlambat mulai ricuh lagi.
Tiba tiba muncul lah sebuah ide dibenak dhira, ia dan beberapa panitia yang lain berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan para siswa baru, para panitia sudah mulai mengecek dari barisan paling depan, dhira dan dua panitia yang lain memeriksa dari barisan belakang.
Mata dhira dengan cepat menangkap siswa baru yang pakaian dan kelengkapannya tidak sesuai aturan. Ia berjalan tenang menghampiri beberapa anak laki laki yang sepertinya cuek cuek bebek dengan pemeriksaan ini.
'ganteng. Tapi sayang urakan, ga disiplin, ga tau aturan ck' pikir dhira dalam hati, seraya melihat salah satu siswa baru dari atas sampai bawah.
Siswa laki laki itu pun merasa risih diperhatikan seperti itu, akhirnya dengan santai ia bertanya kepada kakak seniornya itu.
"kenapa kak?"
"celana kamu terlalu kecil, potongan rambut yang tidak sesuai, tidak membawa atribut yang lengkap, memakai sepatu warna warna biru, memakai gelang, dan memakai sweater, itu kesalahan kamu, jangan bertanya lagi, sakarang lepas sweater dan gelang kamu, ahh iya sepatu juga" perintah dhira dengan cepat dan emosi yang tertahan.
"tapi kak--"
"ga ada bantahan"
"iya kak" jawab anak itu pasrah.
Aditya Zauzan Pradipta
Nama yang tertera di name tag anak tersebut.
'nama yang cukup bagus' pikir dhira.*kantin*
"cape banget gua gila" gerutu dhira kepada naya sembari membuka minuman kalengnya.
"elah ra, masih hari pertama gini, yakali lu udah cape"
"tapi nay, lu tau sendiri kan gimana susahnya ngatur barisan anak anak yang telat, apa lagi yang cowo, duh besok gua ga mau pokoknya kalo disuruh dibagian anak anak yang telat lagi" omel dhira panjang lebar.
"ahahaha dhira dhira udah deh ngomul. besok besok jangan makanya telat bego!"
"iyaaa!" jawab dhira dengan malas
"Udah ahh balik kelapangan lagi yuk!"
Hari ini cukup melelahkan bagi Dhira, ia menghempaskan tubuhnya di atas kasur, ia bertekad besok dan sampai kegiatan ini selesai ia tidak mau lagi datang terlambat, ia tidak mau lagi berurusan dengan anak anak baru yang membuatnya berkali kali menahan emosi."astaga cape banget hari ini, masih ada 3 hari kedepan lagi duhhh pokoknya gua besok ga boleh sampe telat. Gua ga mau ngeliat tuh anak kelas 10 yang ngeselin itu ck" oceh dhira seraya memijat kaki nya yang pegal.
"ah! Gua mau ngestalk instagram ricky aja deh ngapain juga gua mikirin si tukang ngeselin itu" lanjutnya kemudian.
Rickyalterra_
Dengan cepat ia mengetikkan nama itu di kolom pencarian instagram
"anjir ini dia bikin story sama cewe, kek nya anak kelas 10 deh ihh bikin gua tambah kesel aja" gumamnya sambil membanting handphone nya di atas kasur
Ricky Alterra
Seseorang yang selalu berhasil membuat dunia dhira berwarna
Seseorang yang selalu berhasil membuat detak jantung dhira menjadi tak karuan
Seseorang yang hanya bisa ia idolakan
Meski dhira tahu kecil kemungkinan perasaannya akan dibalas
Dhira tak pernah mengeluh untuk itu
Karena rasa cintanya terhadap Ricky lebih besar dari rasa takutnya akan kecewa."gua cinta sama lu ky, gua pengen lu peka"
Ucapnya sambil sedikit menguap, dan akhirnya ia putuskan untuk tidur.Hello! It's my first story on wattpad hope you enjoy this story🙏😉
Don't forget to vote and comment
See ya!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day
Teen FictionGue suka sama lo ra. Seandainya lo tau perasaan gue... -adit- Gue baru sadar, ternyata gue suka sama lo dit, seandainya gua menyadari perasaan ini lebih cepet... -dhira- Ini tentang senior yang menyukai junior Ini tentang rasa Dan perbedaan tak men...