DUA

30 5 0
                                    

Hari ini
Esok
Dan seterusnya
Aku mencintaimu
Tak apa jika kau tidak membalas
Jikalau aku bisa didekatmu
Aku cukup puas

Hari kedua ospek

"gilssss cape banget gue" ucap dhira sambil mengelap keringat didahinya menggunakan tissue.

"ya elahh ra, gue juga cape kali bukan lo doang" timpal naya

"tapi nayyyy gue capenya dua kali lipat dari pada elo tau ga" ucap dhira seraya mendengus kesal

"padahal kan gue ga telat, kenapa sih si marchell malah nyuruh gue ngawasin barisan anak yang telat, kesel deh gue lama lama"

Ia berhenti sejenak lalu meminum minuman kaleng yang ia beli di kantin lalu melanjutkan aksi protesnya atas ketidakadilan yang menurutnya tidak pantas ia terima.

"liat aja ya kalo besok gue di suruh ngawasin barisan yang telat lagi, gue bakalan ngambek, gue kabur aja dari lapangan, mending gua tiduran di uks sambil nonton youtube"
Ia lalu menoleh ke arah naya yang sedari tadi hanya asik memakan eskrimnya

"ih nay! Kok lo diem aja sih!"

"ye si anying gimana gue mau ngerespon kalo dari tadi lo nya asik ngoceh sendiri"

"yaaa seengganya respon apa kek gitu ih gue lagi panas gini juga" jawab dhira kesal

"kipasan lah kalo panas"
celetuk naya sambil nyengir kuda

"tai"
balas dhira dan tak lupa pula dengan senyum terbaiknya juga

Hari ini matahari bersinar dengan cerah, jika para anak OSIS yang lain sibuk mengatur adik adik kelompoknya untuk melanjutkan games, lain hal nya dengan dhira yang bernasib sial karena harus memantau barisan anak anak yang telat.

Ia terus menggerutu dan merapalkan kalimat umpatan kepada ketua OSIS nya yang seperti dengan sengaja menempatkannya pada posisi seperti sekarang ini.

'sabar ra sabar, keep calm. Lo harus bisa jaga wibawa lo' ucap dhira dlm hati

Ia merasa agak sedikit lega karena hari ini ia dan beberapa panitia yang lainnya tidak terlalu pusing mengurusi karena jumlah murid baru yang terlambat hari ini lebih sedikit daripada kemarin.

Tetapi yang membuatnya jengkel lagi lagi adalah murid baru yang bernama aditya, pasal nya anak tersebut lagi lagi melanggar aturan yang ditetapkan sekolah, dhira sudah terlihat malas untuk memarahi aditya untuk yang kedua kali, tetapi hal tersebut tetap ia lakukan demi ketertiban yang harus dipatuhi.

"kamu ga punya telinga ya?"

"saya sudah katakan kemarin jangan memakai atribut diluar yang ditetapkan aturan sekolah"

"sepertinya kamu memang tipikal orang yang tidak tau aturan"

"lepas sepatu kamu sekarang, atau saya akan laporkan ke wakil kesiswaan!"

Ucap dhira dengan emosi yang tertahan, ia tidak mau citra diri nya rusak karena memarahi anak baru yang sialnya adalah adik kelasnya.

Dengan sedikit enggan aditya melepaskan sepatu vans ori nya yang baru ia beli beberapa hari yang lalu

'sialan banget sih nih kakak kelas satu'
Gerutu aditya dalam hati

"sepatu ini akan saya letakkan diruang BP, kamu bisa ambil setelah kegiatan ospek ini selesai" ucap dhira dengan nada datar lalu pergi begitu saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang