Hari itu langit mendung dan hujan menghampiri disetiap jiwa yang tandu, dan senja pun menyapa akan malam.
Diriku bisa mencium harumnya parfum seorang gadis cantik Indonesia. Yang segar perpaduan kecantikan sayyidah Zulaikha, seanggun sayyidah Fathimah Az-zahra dan sekelas wibawa Ratu Balqis dalam diri seorang hawa.
Sosok yang masih sangat terlihat muda dan terjaga kesuciannya. Sosok yang tumbuh dalam murninya udara Pesantren. Desa yang menjunjung tinggi budaya religius dan moral. Saya bisa melihat wajahnya yang memerah seperti api yang membara ketika gurunya mengajarkan teori Darwin, sosoknya benar-benar murni di kamarnya di depan cermin dia berkata sambil memandangi wajahnya. 'kata darwin kau keturunan kera oh tidak! Darwin itu bodoh! Kau keturunan ibumu dan ibumu keturunan ibunya yang lebih anggun.'