Bab 5 - Zeus Bless

26K 3.8K 442
                                    

Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala bentuk pelanggaran akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia.

IG @Benitobonita

Suasana dalam istana Hades yang suram terasa lebih mencekam dari biasanya. Thanatos berdiri, menggerakkan sayap di belakang punggungnya dengan gelisah .

Hades, penguasa Dunia Bawah, menatap dingin dirinya dan bertanya, "Apa yang baru saja kau katakan?"

Thanatos menelan ludah, mengutuk Hypnos dan seluruh keturunan saudara kembarnya karena memberikan tugas ini kepadanya.

Berdeham, membersihkan tenggorokan, Dewa Kematian itu menjawab, "Kami merasa kalau sudah saatnya Dunia Bawah memiliki seorang Ratu."

Hades memicingkan mata, mengamati pria yang berdiri gelisah di depannya. Sayap raksasa Thanatos terus bergerak seperti seekor kupu-kupu yang terperangkap dalam jaring laba-laba.

"Katakan kepadaku, Thanatos, mengapa kalian berpikir demikian?"

Dewa Kematian itu kembali berdeham, kali ini dia mengutuk ketiga Erinya yang terus menerus menjerit ke telinganya di dalam mimpi, saat dia mencoba menolak untuk mendiskusikan kehidupan pribadi Hades.

"Zeus telah memiliki Hera sebagai ratu, Poisedon bahkan menikahi seorang Nimfa, maka kami berpikir bahwa Penguasa Dunia Bawah pun perlu seorang pendamping."

Hades duduk di singgasana, menggunakan kepalan tangan kiri untuk menyandarkan kepala dan mengetuk-ngetukkan jemari pada pegangan kursi. Terbesit keinginannya untuk menonton Dewa Kematian berenang di sungai Kokitos dengan menangis meraung-raung meratapi sayapnya yang tenggelam.

"Thanatos, apa kau perenang yang baik?"

Tidak disangka wajah pucat Dewa Kematian dapat lebih putih dibanding sebelumnya. "Hades! Ini ide dari para Erinya! Wanita-wanita berambut ular itu menjerit dan berteriak terus menerus dalam mimpiku, meminta agar aku membicarakan hal ini kepadamu."

"Mimpi?" Penguasa Dunia Bawah menegakkan punggung.

"Hypnos terlibat," jawab Thanatos pasrah, apabila dia harus berenang pada salah satu sungai, maka dia akan menyeret seluruh penghuni Dunia Bawah agar ikut serta bersamanya.

Tubuh Hades menegang. "Siapa lagi?" tanya pria itu geram, bawahannya ternyata memiliki banyak waktu untuk bergosip mengenai dirinya.

"Ketiga raja Kreta, bahkan Kharon dan Ker, semuanya terlibat," jawab Thanatos menelan ludah, bulir-bulir keringat dingin sebesar jagung menetes turun pada punggungnya yang tertutup sayap.

Hades mengepalkan tangan, berdiri, dan berteriak nyaring. "Apa yang telah terjadi di sini ?!"

Sayap raksasa Thanatos bergerak semakin cepat karena rasa takut. "Mereka mengkhawatirkan dirimu, kau akhir-akhir ini semakin sering pergi ke Dunia Atas dan melalaikan tanggung jawab di Dunia Bawah."

"Apa katamu!" Suara Hades menggema mengisi ruangan.

Thanatos menutup mata, gemetar. Mencatat dalam hati satu persatu seluruh penghuni Dunia Bawah yang akan ikut berenang bersamanya.

Hades bernapas tersengal, kembali mengempaskan diri pada singgasananya. Dia adalah pemimpin yang adil. Seandainya memang dia telah melakukan kelalaian, maka dialah yang harus menerima hukuman, bukan pihak lain yang tidak bersalah.

"Tinggalkan aku!" perintah Hades, mengusir Thanatos yang menatap atasannya dengan rasa syukur.

Sedikit membungkuk memberi hormat, Dewa Kematian mengepakkan sayap untuk menghilang ke Dunia Manusia.

Persephone [ ADA DI GRAMEDIA [ Buku 2 Mitologi Yunani ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang