Denta 2

23 2 0
                                    

Alarm berbunyi dengan kencang pada pukul 5.00 pagi. Denta membuka mata perlahan dan tangannya berusaha mencari sesuatu, handphone. Barang itulah yang sudah membuat bising ruang kamar Denta yang cukup luas. Karena terganggu oleh suara itu akhirnya Denta memencet tombol 'matikan' dalam layar handphone dan setelah beberapa menit suara itu tidak muncul lagi. Satu yang ada dalam pikiran Denta "nanti lah sebentar lagi,lima menitan lagi"

"Mana ini anak gadis ! Jam segini belum bangun ! " Suara berat seorang laki-laki​ dewasa terdengar geram. Entah ada aliran listrik apa suara itu berhasil membuat Denta bangun dengan kagetnya.

"Duh bego udah jam 6 ! Aduh ini pintu gue buka gak ya,kalau buka nanti kena omel papa,kalau enggak apa lagi" Denta berkata dalam hati dan berfikir apa yang harus ia lakukan agar aman dari badai yang sebentar lagi menerjangnya.

"Masih belum dibuka pintunya ? Ini papa bisa dengan mudah dobrak pintu kamu loh,atau mau papa ambilin gayung isi air biar kamu mandi dalam kamar ? "
Suara laki laki dewasa itu terdengar semakin naik.

Mau tidak mau akhirnya Denta membuka pintu kamar nya walau ia tahu bahwa maut akan segera mendatangi nya.

"Kamu itu jadi anak kenapa bodoh banget sih ? Lihat tuh mama mu bersih-bersih rumah sendiri padahal dia nanti masih kerja ! Gak kasihan kamu ? "
Mata nya yang melotot membuat Denta menjatuhkan air mata.

"Gak usah nangis kamu ! Papa gak akan peduli maupun kamu nangis darah sekalipun papa gak peduli. Itu air mata mu busuk ! Papa tetep gak ngerasa kasihan dengan air mata mu itu ! " Kata-kata laki-laki itu makin meliar.

"Gak cuma mama yang kerja pa ! Aku juga capek sekolah ! " Denta berusaha membela diri dengan air mata yang sebisa mungkin ia tahan.

"Kamu berani ngelawan papa ? Papa pukul sampai pingsan baru tahu rasa kamu ! " Dengan mata yang masih melotot laki laki dewasa itu mengepalkan tangannya.

Bisa TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang