Senja diantara Mereka

693 14 5
                                    


Aku punya sebuah cerita. Cerita yang tidak seindah kisah Romeo dan Juliet, ataupun Cinderella dan pangerannya. Tapi sekedar cerita tentang pertemuan seorang pemuda dan Wanita yang memberikan kata senja suatu makna.

.

.

Kisah ini bermula saat seorang pemuda bernama Anton bersama teman-temannya sedang bermain bola dipinggir pantai. Mereka sering menghabiskan waktu mereka hingga senja dipinggir pantai. Karena di desa kecil yang jauh dari kota itu, hanya pantai tempat mereka bermain.

Anton menendang bola terlalu kuat sehingga bola melayang jauh. Untungnya tendangan Anton tidak mengarah ke laut. Bola itu mendarat didekat seorang Wanita yang sedang duduk diam memandang kearah lautan.

"Hey, tolong ambilkan bola itu", teriak Anton kepada Sang Wanita dari kejauhan.

Karena bola itu jatuh tepat dihadapan Wanita itu, Anton mengira Ia akan langsung mengambil dan mengembalikan bola itu. Tapi Sang Wanita bahkan tidak mengubah arah pandangnya sedikit pun dan ekspresinya sungguh datar. Melirik ke Anton pun tidak.

"Siapa sih Wanita ini? Sombong sekali", kata Anton dalam hati

Anton pun mengambil sendiri bola yang agak kotor itu dari hadapan Sang Wanita, lalu kembali bermain dengan teman-temannya sampai senja hampir berganti malam. Saat hendak pulang, dilihat Anton Sang Wanita dijemput oleh mobil dan supirnya.

"Cih, ternyata orang kaya. Pantas saja sombong", pikir Anton dengan hati kesal.

Keesokan harinya, Anton dan teman-temannya ingin menghabiskan waktu senja mereka dengan mencari kerang di pinggir laut. Saat mereka sampai di pantai, Wanita yang kemarin kembali terlihat duduk ditempat yang sama dan memandang kearah laut. Saat mereka berjalan didekat Wanita itu, salah seorang teman Anton berkata

"Hey ada orang tuh, kita ajak kenalan yuk", lalu Anton berkata

"Tidak usah, dia itu orang kaya. Mana mungkin orang sombong seperti dia mau berteman dengan kita", timpal Anton yang masih kesal karena kejadian kemarin. Dia langsung berjalan duluan menuju pantai, sedang teman-temannya kebingungan kenapa Anton marah seperti itu.

Mendengar perkataan itu Sang Wanita terseyum kecil, tidak memandang Anton dan teman-temannya sama sekali. Anton pun bertambah kesal.

Saat mereka pulang, Anton berjalan di paling belakang. Anton merasa sedikit menyesal karena perkataannya tadi yang menurutnya sedikit kasar. Sebagai pria sejati, Anton bermaksud meminta maaf pada Sang Wanita, tapi dia malu jika dilihat oleh teman-temannya. Jadi dia berjalan paling belakang dan menunggu teman-temannya pulang dulu.

Saat yang lain sudah pulang, Anton memberanikan diri perlahan berjalan menuju Wanita itu. Lalu berbicara dengan agak terbata-bata

"Hey, hmm. aku ingin ..." belum selesai kalimat Anton untuk meminta maaf, lalu Wanita itu memotong

"Kenapa nada bicaramu berubah dari yang sebelumnya?" Tanya Wanita itu dengan lantang. Mendengar itu, Anton yang tadinya ingin minta maaf langsung marah.

"Kau ini! Padahal sudah maksud baik aku ingin minta maaf karena perkataanku yang agak kasar tadi, tapi kau malah tetap berlagak sombong seperti itu! Dasar orang kaya sombong!", marah Anton pada Sang Wanita

"Apakah kau marah karena kemarin aku tidak mau mengambilkan bola itu untukmu?", jawab Wanita itu dengan nada santai. Anton pun bingung, kenapa Wanita itu dapat setenang itu. Tapi Anton kembali menjawab

"Tentu saja iya, jelas-jelas aku sudah teriak meminta tolong padamu untuk mengambilkannya, apa kau tuli ? pasti kau tidak mau mengambilnya karena takut tangan bersihmu itu kotor kan", Wanita itu tersenyum dan menjawab

Senja di antara MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang