Jari jemari itu menari dengan indahnya di atas balok putih dan hitam. Komposisi Turkish March milik Beethoven pun mengalun indah nan merdu darinya, mengisi kesunyian yang menyelimuti wastu megah itu. Rembulan telah menampakkan wujud penuh dirinya ditemani oleh gumpalan awan hitam di sekelilingnya. Pemuda bersurai gelap bagai langit di malam hari itu terus menerus memainkan alat musik itu tanpa henti. Berbagai hari dan malam ia habiskan untuk 'bermesraan' dengan sang Grand Piano.
Sejenak ia menahan jari jemarinya untuk menghela nafas. Kedua iris hitam itu terpejam, berusaha mengabaikan lingkungan sekitarnya yang diisi oleh semilir angin malam yang dingin mengelus permukaan kulitnya. Ya, jendelanya sedang terbuka dan ia tidak memerdulikannya, persetan dengan suhu rendah atau apapun itu! Dingin malam ini tak sebanding dengan sifat dinginnya, bagi seorang Min Yoongi ini bukan apa-apa!
"... Ini pasti dapat menghiburmu." Kata-kata itu begitu saja lolos dari bibir Yoongi, halus nan lembut. Tak seperti cara ia berbicara biasanya. Bibirnya ia tarik secukup mungkin untuk membentuk sebuah senyum hangat. Kepalanya telah ia tolehkan pada pemuda yang telah terduduk di sofa di sampingnya kini. Tangan Yoongi pun mengelus rahang pemuda itu dengan lembut, memajukan kepalanya dan menyatukan bibirnya dengan bibir pucat di hadapannya.
Hanya sekedar kecupan, tidak lebih.
Begitu ia menjauhkan kepalanya, ia berbisik, "Hari ini aku akan menemanimu lagi, seperti biasa. Di ruangan ini." Tangannya yang sudah menjauh dari rahang pemuda di hadapannya kini telah menatakan selimut bagi dirinya dan orang itu. Yoongi pun bergabung di sofa dan terlihat sedang memposisikan dirinya senyaman mungkin, dan tidak lupa memeluk pemuda di sebelahnya itu. Senyumnya masih terlihat jelas, dan tidak akan luntur.
Sayang sekali, cerita mereka akan terdengar lebih indah jika ternyata pemuda itu memang hidup.
"Aku tidak akan pernah bosan menemanimu, Seokjin-hyung. Mungkin suatu hari aku dapat bergabung denganmu nanti? Entahlah. Yang jelas, kini aku berada di sisimu. Meski kita berada di dunia yang berbeda, aku selalu mencintaimu, hyung." Yoongi pun menutup matanya, masih dengan senyumannya.
"Selamat malam, hyung."
Sungguh malang sekali.
.
A/N: Halo! Aku author yang baru debut di Wattpad 🎉 sebut aja Alien atau Lien 😉 Maaf jika alur ceritanya agak terlalu cepat. Fanfic ini kugunakan untuk melampiaskan rasa sedih terhadap ship ini :'') Cukup disini perkenalannya. Ppyong!
Disclaimer: Tokoh maupun hal yang disebutkan bukan milikku. Aku hanya meminjam nama 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Malam 》sj.k • yg.m《
FanficHanya suatu kisah manis tentang dua pemuda dan cinta mereka.