Ekspedisi

2.6K 166 39
                                    

Nah, hari itu kelas yang katanya kelas unggulan itu sedang jamkos alias jam kosong. Jamkos? Tau jamkos kan, itu loh surganya para murid. Jamkos adalah hal yang diharapkan siswa-siswi ketika bersekolah.

Nah apa saja yang kalian lakukan ketika jamkos?? Pasti bakal banyak hal yang terjadi kan.

Kelas 9A saat itu benar-benar ramai. Bagaimana gak ramai coba, kalau penghuninya saja absurd semua. Dan dapat kita lihat, di sana, di ujung, di pojok dekat loker terdapat segerombolan manusia berjenis kelamin laki-laki sedang sibuk bermain kartu. Ya, mereka sedang bermain kartu remi.

Layaknya sebuah pertandingan profesional, mereka benar-benar ambisius dan serius sekali.

"Wanjjer, asu, bang*ad, t*ai, go*lok." Ucap si pemuda kontroversial Kiki.

Pemuda itu berjongkok dengan wajah seriusnya yang malah membuat yang melihat tak kuasa menahan tawanya. Begitulah kelakuan Kiki, dia kasar tapi punya wajah imut konyol minta ditampol.

Di depan Kiki ada pemuda yang tak kalah heboh dengan Kiki. Yah meskipun tak seheboh Kiki. Pemuda itu yang tak lain dan tak bukan adalah Farhan, si cogan kelas.

"BHHAHAHAHAHAHa, Gue menang njirr, gak usah banyak bacot lu! Gue menang woy." Ujarnya kepada Kiki.

"Wahai para makhluk, tolong jaga perkataan anda. No swearing oke?!" Ujar Bapak Sofyan Yth dengan tenang. Meskipun dia kalah dia tetap tenang seolah tak terjadi apa-apa.

Berlanjut, di samping Sofyan ada pemuda manis dari Keting City yang sekarang sedang meringkuk tidur. Yah dia adalah Firoos. Pemuda itu tidur dengan nyamannya meringkuk memeluk kaki Bapak Sofyan Yth.

"Anjirr, gue yang menang Han! Ya gak bisa dong! Darimana coba! Kok bisa sih! Lu curang anj*ng!" Ujar Kiki menggebu-gebu.

"Paan sih lu! Bacot lu bikin pala gue sakit nyet!" Balas Farhan tak kalah sengit.

"Wahai anak muda, tolong dijaga ucapannya, karena sesungguhnya ucapan adalah doa. Sekian, wassalam." Ujar Bapak Sofyan Yth lalu pergi meninggalkan ketiga bocah somplak itu.

Tak jauh dari kelompok Farhan, tepatnya di bangku Yoga. Sekelompok pemuda nista tengah serius menonton sesuatu dari laptopnya.

"Kok gue gerah ye.." Ujar Yoga sambil mengipas-ngipas dirinya dengan kedua tangannya.

"Wow, so mantabs kakak!" Celetuk In'am.

"Gede banget njirr," Kali ini Firoos yang bersuara, pemuda itu sudah tebangun dari liang kubur eh salah deng, dia terbangun dari tidurnya.

Ketiga pemuda nista itu benar-benar serius menonton, sesekali mereka mengipas-ngipaskan kedua tangan mereka.

Di samping bangku Yoga, terdapat bangku Rosi dan Azza. Kedua perempuan abstrak itu menatap curiga kepada Yoga dkk.

"Gue aduin bk nih, lu nonton bokep ya?!" ucap Rosi.

Firoos menoleh dengan wajah garangnya yang justru terlihat lucu.

"Paansih, ganggu tau gak?!!"

"Lu noton bokep, gue aduin bk nih!" Ujar Azza menambahkan.

"Bacot lu! Orang kita nonton naruto." Ujar In'am. Dan diangguki oleh Yoga.

"Terus kenapa lu ngipas-ngipas sambil bilang gerah? Terus lu juga tadi bilang gede banget njirr,"

"Paansih, orang gue bilang gitu karena gue liat Kyuubi. Gk ngerti kan?! Jadi gak usah banyak bacot deh." ujar Yoga dengan sinis.

Kelas BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang