UNO

46 10 0
                                    

Mengertilah sahabat meskipun kau entah dimana bahkan didunia mana ingatlah dan selalu ingat engkau adalah saudara yang aku kenal setelah aku mengenal keluargaku


__________________________________________________________________________________________________________________________________________________


"Kan gue udah pernah bilang, gue nggak akan melupakan persahabatan kita meskipun nanti kita sudah nggak pernah lagi bertemu dan ngumpul bareng" kalimat itu selalu terngiang diingatan Gia ketika dia bermenung
Bagaimana tidak ? kenangan itu bagaikan kaset yang selalu diputar didalam otaknya ketika dia mengingat ketiga sahabatnya Chleo, Miko dan Hilman. Bahkan satu nama yang sejak 5 tahun yang lalu menguasai hatinya. Gia tak pernah lagi menjalin hubungan dengan ketiga sahabatnya karena Gia pun merasa bingung dengan keadaanya saat ini. Gia pernah sekali menghubungi Chleo saat pertama kali Gia mendapatkan pekerjaan di kota kelahirannya Jogja tetapi bukan selamat yang didapatkannya melainkan kenyataan yang membuatnya menyesal sampai sekarang.

(Flashback)


"Halo Le..."sesaat setelah Chleo mengangkat telfonnya, Gia memang selalu memanggil Chleo dengan sebutan le karna menurutnya aneh jika dia memanggil Chleo dengan sebutan Chle.

"Iya"

"Lo tau nggak gue udah diterima diperusahaan dan udah mulai kerja minggu depan, gue kangen sama lo sama miko sama hilman, padahal baru 6 bulan nggak ketemu kayak udah berabad-abad aja hehe -_-" Gia pun bercerita dengan semangat 45

"Yakin kangen sama gue, bukan kangen sama hilman aja?"

Deg...Gia merasa ada yang aneh ketika Chleo menanyakan itu kepadanya tapi dia menanggapi dengan candaan seperti biasanya "ya ampun le, lo bertiga kan sahabat gue masak gue Cuma kangen sama hilman. Ya kalau lo kasih Hilman sama gue baru deh gue kangennya sama Hilman tapi ntar lo nangis-nangis hehe"

"Gia gue pengen nanya?"

"lo kayak sama siapa aja, mau nanya pakek izin segala"

"lo suka sama Hilman?"

Tebakannya pun benar seperti ada yang tidak beres dengan sahabatnya kali ini Gia masih berusaha menanggapi dengan biasa saja "apaan sih pertanyaan lo nggak mutu banget, nggak mungkin lah gue suka sama Hilman, Hilman itu sahabat gue sekaligus pacar lo, ya nggak mungkin lah"

"Berarti isi diary yang gue temuin dikamar lo bohong dong, padahal gue udah hampir percaya yahhh.... gue jadi kecewa"

Chleo menemukan diary yang tertinggal dikamar kontrakannya, pantas saja dia tidak menemukan diary itu setelah dia menggeledah semua barang yang dibawanya dari Jakarta. Lidah Gia pun kelu, dia tidak sanggup membalas kata-kata Chleo dia hanya bisa meminta maaf.

"Ya udah percuma juga lo minta maaf, gue udah merasa terhianati sama lo Gi, sekarang gini ja deh kita nggak usah berhubungan lagi, kita pura-pura nggak kenal aja, toh selama ini kamu bisakan mencintai orang yang sudah menjadi kekasih sahabat lo dan dalam kepura-puraanpun lo selalu mengabaikannya dan selalu memupuk perasaan lo tanpa pernah lo fikirin gimana gue"

Gia serasa mati rasa ketika orang yang telah menjadi sahabatnya sejak pertama kali masuk kuliah hingga lulus mengatakan hal yang sangat membuatnya merasa menyesal dan merasa bodoh karna telah mencintai kekasih sahabatnya. "Chleo gue minta maaf, tapi please lo boleh benci gue tapi jangan pernah berhenti untuk jadi sahabat gue le"

"Kenapa Gi? Lo takut kalau gue nggak mau jadi sahabat lo lagi lo nggak bakal ketemu sama hilman lagi, atau lo takut hilman juga ngejauhin lo gara-gara lo udah nggak sahabatan lagi sama gue ?"

Gia merasa lututnya lemas seketika mendengar pertanyaan Chleo

"kenapa diam aja gi, gue nanya sama lo jawab dong" Chleo tetap memberondong gia dengan pertanyaannya

Gia tetap tidak bergeming meskipun Chleo memberi ratusan kali petanyaan yang sama
"maaf"
Gia pun meminta maaf entah untuk yang keberapa kalinya tetapi kali ini dengan suara tercekat dan parau.

"gue nggak perlu maaf lo gi, ya udah makasih ya gi!"

"Tut..tut...tut..." sambungan telfon pun tiba-tiba mati setelah Chleo mengucapkan terimakasih kepada gia, Gia hanya bisa mengangisi kebodohanya yang mencintai kekasih sahabatnya sejak setahun yang lalu"

(Flashback End)

Muchas GraciasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang