Percayalah ini sulit untuk ku...
____________________________________
Entah kenapa akhir-akhir ini Gia kembali memikirkan kisahnya bersama ketiga sahabatnya itu, seolah-olah dunianya hanya berada dalam satu tumpuan yaitu ketiga sahabatnya atau lebih mungkin jika Gia menyebut mantan sahabat karena dalam 5 tahun terakhir memang dia tidak pernah berhubungan lagi dengan mereka.
Huffffftttt...
"kamu bisa makin tua gi kalau setiap hari menghembuskan nafas seperti seolah-olah kamu memikirkan negara" Fiza sahabatnya pun meledek Gia karena sering melihat Gia menghembuskan nafas gusar
"Kalau aku yang mikirin negara terus apa kerjaan pak jokowi za, bisa-bisa aku yang dilantik jadi presiden terus jokowi lengser" Gia terkekeh menanggapi Fiza yang setiap hari selalu protes karena Gia selalu melakukan hal yang sama.
"Ya abisnya kamu nggak diimanapun ngelamun, nggak tau mikirin apaan""
"aku lagi mikirin jodoh za, kok nggak datang-datang ya, hehehe" Gia tertawa akan jawabannya yang sama sekali tidak lucu
"kamu fikir jodoh bakal datang kalau kamu cuma duduk di caffe setiap jam istirahat, abis itu kamu pulang kerumah terus tidur dan ngelakuin rutinitas itu setiap hari dalam 5 tahun ini gi." Fiza pun merasa kesal dengan candaan Gia
Iya iya... besok aku bakal keliling Padang buat cari jodoh. Sekalian aku bawa papan yang ada tulisannya "LAGI CARI JODOH". Gia pun memperjelas kata Lagi Cari Jodoh dan memperagakan cara memegang papan dengan gaya yang Hiperbola. Fiza yang bosan pun tidak lagi menanggapi sahabatnya itu dan memilih pergi dari caffe yang mereka jadikan markas setiap jam istirahat sholat dan makan.
Tunggu dong za gitu aja marah, aku kan Cuma bercanda " Gia pun mengikuti langkah Fiza dengan sedikit berlari.
Tapi tanpa sengaja setelah keluar dari Caffe Gia seperti melihat seseorang yang sangat familiar diseberang jalan.
_____________
Mungkin kenangan bersama mu tak akan pernah aku dapatkan lagi, miss u.
Gia and Chleo