Gadis berkulit tahu tersebut kini tengah berada di sebuah cafe. Besok adalah hari dimana dia masuk sekolah baru. Ya dia pindahan dari amerika. kebiasaannya di amerika yaitu membaca buku, atau tidak dia akan ke mall dengan tujuan ke toko buku. -Kim DaHyun memang menyukai membaca. Membaca adalah hobinya dari kecil. Karena dia selalu di beritahu oleh guru dan orang tuanya kalau membaca membuatnya pintar. Buktinya dia selalu mendapat peringkat satu dari kelas 1 SD sampai sebesar ini. Tapi yang sangat di sayangkan, dia tidak mempunya teman. Disa suka membaca bukan berarti dia kutu buku. Rambut berwarna warni, tubuh langsing, mata sipit, bibir tipis, dan kulitnya yang cerah membuat setiap orang yang melihatnya merasa iri terhadapnya.
Kini dia berada di cafe di temani dengan sebuah cokelat hangat dan donat gula. DaHyun menatap keluar jendela. Di luar turun salju, untung dia bawa sarung tangan untuk menghangatkan tangannya. DaHyun termasuk orang kaya. Bahkan bisa di katakan bahwa dia sangat kaya dengan rumah yang sangat besar, 5 mobil sport milik kakak, dan keluarganya. DaHyun tidak memiliki mobil, karena menurutnya hanya membuang buang uang. Kalau di luar negri, dia selalu di antar jemput oleh mobil jemput khusus keluarga Kim. Begitu juga dengan disini nantinya. DaHyun tidak yakin bahwa dia akan mempunyai teman di korea. DaHyun memang orang korea, tapi dia lahir di amerika, maka dari itu kulitnya putih layaknya tahu.
"Nona Kim?," DaHyun menoleh ke sumber suara. Ternyata itu BodyGuard yang khusus untuk menjaga dirinya, -Jung KiHyun "saya di perintah Nyonya Kim untuk membawa pulang Nona Kim," kata KiHyun.
"oh," hanya itu jawaban DaHyun. Dia langsung bangun dari duduknya dan berjalan ke arah mobil. Padahal tadi dia datang ke cafe ini berjalan kaki, tapi tidak tau bagaimana bisa KiHyun menemukannya.
"silahkan masuk Nona," kata supir khusus untuk DaHyun. DaHyun biasa memanggilanya Pak Jong, Padahal nama asli supir tersebut Kim JongDae. DaHyun memasuki mobil miliknya, lebih tepatnya mobil keluarga.
"Pak Jong, bisakah kita mampir ke toko buku terlebih dahulu?," tanya DaHyun yang fokus pada sebuah buku di tangannya.
"tapi Nona-"
"saya ingin membeli buku," potong DaHyun seperti tidak ingin di bantah. Mau bagaimana lagi? JongDae sebagai supir yang patuh harus menuruti kemauan Nona mudanya tersebut.
DaHyun memakai dasinya lalu menguncir rambutnya tinggi tinggi dan turun ke bawah. Ternyata Orang Tuanya belum kembali dari perjalanan bisnis mereka. Hanya ada TaeHyung, kakak satu satunya yang DaHyun punya.
"kakak, aku langsung berangkat saja ya," kata DaHyun mengambil roti dan botol susu lalu mencium pipi kakaknya
"mau kakak antar tidak?," tawar TaeHyung menatap adiknya lembut dan penuh kasih sayang
"tidak perlu kak, aku berangkat sendiri saja. aku pergi," pamit DaHyun lalu berjalan ke mobil yang biasa di pakai untuk antar-jemput keluarga Kim "ayo jalan Pak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Contract GirlFriend
General FictionBerpacaran tanpa ada dasarnya cinta, apakah bisa?