5장

58 14 8
                                    


Aku terus berfikir. Aku tidak perduli dengan hawa dingin yang terus menusuk kulit ku yang hanya tertutup hoodie kebesaran, dan hot pants yang aku gunakan.

Tadi apa ya peringatannya?
' Pembunuhnya selalu di samping, dia akan membunuh dalam diam?'

Tidak. Aku rasa masih ada yang kurang.

Terus berfikir membuat ku semakin pusing.
Kepala ku sakit.

"AH! APA PERINGATANNYA?"
"Aku bingung Kyungsoo!"

"Aku kan sudah bilang, untuk memperhatikannya baik-baik?"

🔪🔪





Keheningan ada di antara aku dan Kyungsoo.
Hanya suara ombak , kobaran api , dan jangkrik yang menemani kami malam ini.

Aku dan Kyungsoo masing-masing terdiam.
Tidak ada yang membuka obrolan.
Cukup tidak nyaman sebenarnya, hanya diam seperti ini.
Tapi aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku katakan.
Lagi pula, semua keheningan ini memang terjadi karna ku.

Flashback

Aku membalikan badan ku, lalu menatap seorang bajingan yang menatap ku malas sambil menenteng(?) Kantung plastik sedang di tangan kirinya.

Kyungsoo menjulurkan tangannya ke arah ku, sambil tersenyum.
Bukan senyuman manis yang tercetak di wajahnya itu. Melainkan senyuma meremehkan yang sangat menjijikan.

"Pegang tangan ku. Aku akan membantu mu berdiri"

Tangan ku hampir saja menyentuhnya.
Tapi aku menghentikan gerakan ku begitu mata ku menatap matanya itu.

"Ayo. Aku sudah menyiapkan tempat untuk kita istirahat tak jauh dari sini"

Dengan ragu , tangan ku menyentuh tangannya dan menggenggamnya erat.
Kyungsoo membantu ku berdiri , melepaskan genggaman ku, lalu mengeluarkan sebuah sapu tangan dari kantung yang dibawanya.

"Untung aku membeli sapu tangan ini"
"Bersihkan wajah mu. Airmata mu membuat wajah mu terlihat benar-bena

Aku mengulurkan tangan ku untuk mengambil sapu tangam itu, Kalu cepat-cepat menghapus air Mata ku.

"sudah? "
"ikut aku"
"ah,kau bisa menyimpan sapu tangannya"

Aku memasukan sapu tangannya ke dalam salah satu kantung di hoodie ku.

Kyungsoo menatap ku sebentar , lalu berjalan membelakangiku.
Aku hanya diam sambil terus memperhatikan dia.

Sungguh, apa sih maunya ?
Meninggalkan ku seorang diri, membuat ku beteriak kencang sambil mengumpat, bahkan menangis di pinggir pantai pada malam hari.

Jika bukan karna maksud perkataannya barusan, aku juga pastinya tidak akan pernah mau mengikuti perkataannya tadi siang.

🔪🔪

Aku berjalan perlahan , mengikuti Kyungsoo yang berjalan memimpin.

Kyungsoo membuat ku terus berjalan dan berjalan, membuat ku kehilangan 30 menit. Yang cukup berharga.

DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang