o n e | f i v e

191 32 0
                                    

Suara derap langkah kaki yang berlari, mengabaikan guru yang meneriaki, napas terengah namun tak menghentikan laju lelaki berambut orange itu.

     "Gawat, aku akan didahalui oleh Kageyama" ucapnya terengah. Pandangannya lurus mewanti-wanti jika ia akan menabrak seseorang yang akan menghambatnya menuju ke gym.

Namun, tanpa ia duga. Langkahnya terhenti ketika melewati ruang klub musik, ia meneguk ludah pelan mendengar suara alunan piano yang memanjakan telinga. Paduan tuts-tuts yang menghasilkan harmoni menarik perhatian Hinata.

Ingin hati mengintip lewat jendela tanpa mengganggu si pemain di dalam. Namun apa daya tinggi yang tak mendukung membuatnya harus meloncat adalah pilihan pertama untuknya.

Tetapi, hal terkait hanya akan menarik perhatian dari siswa-siswi yang tengah berlalu lalang tuk beraktivitas selanjutnya. Mengingat hal itu, Hinata terkejut----melupakan tujuan awalnya sejak bel berbunyi beberapa menit yang lalu.

Menepuk jidat keras kemudian menatap nanar pintu klub itu, menghela napas kesal kemudian kembali berlari menuju gym---tentunya dengan kecepatan yang luar biasa.

     'Kurasa belum waktunya'

o n e

Hinata Shoyo | Haikyuu!!

Directed by Haruichi Furudate | queenrosemary

     "Aku yang menang, 1 kekalahan untukmu" ucap Kageyama yang tengah memegang bola voli. Hinata yang tengah terbaring kecapekan, terengah-engah berusaha menstabilkan pernapasannya. Tangannya memukul lantai keras,

"sialan kau Kageyama".

Dapati ejekan dari sang rival, Hinata kembali melompat-lompat tak terima---sepertinya staminanya kembali menjadi lebih banyak dari biasannya. Dikejauhan, tampak Tsukishima yang beraut seperti biasa dan tak mengerti jalan pikiran dari dua-orang-bodoh itu.

Menghabiskan tenaga berharga hanya untuk mendapat kemenangan semu---setidaknya itulah yang dipikirkan olehnya.

     "Bodoh ya" gumam Tsukishima yang tadinya menatap mereka berdua beralih menatap kearah yang lain---Nishinoya dan Tanaka yang tengah mengagumi kecantikan dari Shimizu Kiyoko seperti biasa, sedangkan Yamaguchi menahan tawanya yang mungkin saja akan meledak.

     "Seperti biasa, mereka begitu semangat" ucap Sawamura dibalas senyum maklum dari Azumane yang sedang berada di sampingnya.

---pemandangan lazim di gym Karasuno.

Dan latihan hari itu diawali dengan pemanasan rutin, sementara para manager menyiapkan keperluan untuk mereka seperti minuman energi, handuk, dan hal lainnya.

     "Nee, Shimizu-senpai. Ku dengar, ada seorang cewek dari kelasmu yang akan mengikuti lomba piano tingkat internasional itu ya?" tanya Yachi menatap Shimizu yang sedang mencatat pada kertas yang dialasi papan.

Gerakan tulis Shimizu berhenti, kemudian beralih menatap balik Yachi. "Hm? Aku belum mendengarnya, tapi kurasa ia berasal dari kelas lain. Dikelasku, mereka melepas hal-hal yang tidak berkaitan dengan pelajaran" ucapnya mengukir senyum.

     "Ah, kecuali para klub voli tentunya" Yachi ikut tersenyum kemudian menatap para lelaki yang telah selesai melakukan pemanasan.

"Sepertinya dia sangat keren, Shimizu-senpai! Aku harap tim voli Karasuno bisa mencapai internasional seperti dia".

Shimizu terkekeh pelan kemudian mengiyakan pernyataan Yachi. Dalam hati, ia berdoa yang terbaik untuk Karasuno.

Tanpa mereka sadari seorang cewek mengintip gym, memperhatikan aktivitas klub voli yang ia kagumi. Dengan mata berbinar, pandangannya fokus pada seorang lelaki berambut abu-abu serta dengan inner beauty di sisi bawah kiri bagian matanya, Sugawara Koushi.

Seven Flower for You: Hinata ShoyoWhere stories live. Discover now