t w o
Hinata Shoyo | Haikyuu!!
Directed by Haruichi Furudate | queenrosemary
Hinata menatap plafon kamarnya. Kejadian tadi sangat mengejutkannya, bahkan dirinya tak menduga akan bertemu dengan gadis itu secepat ini.
Bagaimana pun juga, kesibukannya akan eskul bola voli serta kesibukan gadis itu yang tengah fokus pada lomba piano miliknya---berdasarkan buah bibir yang sampai ke telinganya.
Membuatnya tak bisa mendapati rupa sang pemain piano itu, diri mengaku tertarik pada gadis berambut abu-abu itu sejak mendengar lantunan pianonya. Aneh dan terdengar klise memang.
Sejak kekalahannya melawan Aoba Josai, semangat bermain volinya menurun. Malas, dan tak bermotivasi melakukan apa-apa.
---hanya ingin istrahat.
Namun, ketika itu ia akan membeli tamago kake gohan di Kantin dan menikmati makanan kesukaannya itu. Barangkali hal terkait membuat moodnya menaik. Namun, langkahnya terhenti kala mendengar suara tuts piano yang ditekan asal.
Bulu kuduknya merinding, mengingat klub itu jarang ada yang huni sebab para anggotanya tengah fokus pada lomba individual---sekali lagi itu yang ia dengar berdasarkan buah bibir. Walau Hinata sebenarnya bukan tipe penggosip.
Didetik kemudian piano itu kini terdengar lagi, namun kali ini lebih indah dari sebelumnya. Suara harmoni yang berpadu. Entah kenapa, lagu itu seolah memberitahunya untuk bangkit, perasaan aneh membuncah di dadanya.
---rasanya seperti ada yang meledak meledak didalam, mungkin energi postif?
Kesalahan adalah hal yang wajar, dan kita maju untuk memperbaiki kesalahan itu. Terlarut dalam melodi, bel masuk berbunyi disusul dengan melode piano yang ikut berhenti pula. Niat hati ingin memasuki ruangan tersebut namun suara lelaki yang ia kenali membuat langkahnya terhenti.
"Terimakasih, aku menjadi lebih bersemangat" Hinata seperti familiar dengan suara itu, namun lamunannya terpecah kala mendengar teriakan guru yang mendapati Hinata masih saja belum memasuki kelas walau bel telah berbunyi.
Hinata menghela napas pelan mengingat awal mula ia tertarik, kemudian disusul senyuman pada parasnya.
"Ternyata lelaki itu Sugawara-senpai" Tangannya terulur memegang dadanya yang terus-terusan berdetak diatas kata normal, wajahnya memanas.
"Aku ... kenapa ya? Uwaaa gawaatt wajahnya terbayang terus" ucap Hinata kemudian meninju-ninju udara---berusaha menghilangkan imajinasi akan bayang wajah [ your name ].
Didetik kemudian Hinata berteriak kegirangan, "Dia sangat keren!"serunya kemudian bangkit menjadi posisi duduk. Mendengar suara bising, Ibunya berbalik teriak,
"urusai, Shoyo!".
.
.
.
Koushi menatap wajah tidurmu, ia bersyukur sedikit karena kali ini ia bisa berpikir lebih jernih. Sebelumnya kau benar-benar cerewet dan menceritakan keseharianmu yang tadinya kau lakukan.
Mulai dari berlatih dan mencari ketenangan di ruang klub seperti biasa hingga mencari imajinasi mengenai piano yang kau lombakan. Dan imajinasi itu dengan menatap wajah kakakmu, Sugawara Koushi.
---entah kenapa, bayang imajinasi bahagia bisa langsung terpintas di otakmu hanya dengan melihatnya. Mungkin, ikatan saudara yang begitu erat?
Koushi menopang dagunya, kemudian mengukir senyum tipis. "Jadi gadis yang dimaksud Hinata itu [ your name ]-chan" ucapnya disusul kekehan.
YOU ARE READING
Seven Flower for You: Hinata Shoyo
Fiksi Penggemar[ Hinata Shoyo x Reader ] Bunga. Wujud bayang nyata yang terlihat tepat di depan retina mata, kehidupan yang sederhana namun memikat hati serta dengan sejuta arti dibaliknya. Ketika mulut tak dapat berucap, bunga menjadi racaunya. Tujuh bunga untukm...