Mereka berhenti di lapangan yang luas, dan Edo duduk disana
.
.
.30 menit hening kemudian
"Tya"
"Hm"
"Gue minta maaf"
"Udah gue maafin" Edo langsung memeluk Tya erat Tya membalaskan pelukannya. Dan Edo mencium kening pipi dan bibirnya sekilas, membuat Tya bingung perasaannya campur aduk
"Tya gue mau ngomongin sesuatu" kini Edo menatap Tya
"Ngomong apa?"
"Gue... Gue sayang sama lo, gue ....hmm gue gak mau pisah sama lo, tapi lo tau kenapa gue menjauh?"
Tya menggelengkan kepalanya dia tidak tau harus jawab apa
"Karna gue... Hmm gue akan bertunangan sama Mely dan gue akan tinggal di Amerika"ucap Edo sambil menghapus air matanya yang sedikit demi sedikit menetes, Tya merasa dunia nya terhenti, Tya menesteskan air matanya
"Gue mau kita putus karna gue gak bisa terus sama lo, mama gue seneng kalo gue tunangan sama Mely, gue hanya bikin mama gue seneng, sebelumnya gue udah bilang ke mama kalo udah punya pacar tapi mama gue mintanya seperti itu, lagipula kita udah menjalani hubungan ini lusa lalu, jadi lo pasti bisa dapetin yang lebih baik dari gue, lo gak boleh sedih, lo harus senyum, mungkin jalan kita beda, tapi hati kita enggak, perasaan itu masih ada, percaya itu"ucap Edo sambil menghapus air mata Tya
Tya menepis tangan Edo, dan memaksakan senyumnya
"Lo tau ini gak gampang walaupun sebentar tapi kenangan yang lo kasi itu banyak, tapi gue juga enggak akan egois, gue akan ikut jalan kita masing masing, dan sekarang gak ada kata kita" ucap Tya dengan suara bergetar
"Maafin gue"ucap Edo
"Gapapa, gue mau pulang"ucap Tya
Edo mengangguk dan menghantarkan Tya pulang, sejak hari itu mereka menjalankan kehidupan mereka masing masing.
End
#perpisahan karna keterpaksaan menyakitkan daripada perpisahan yang kita buat dari kesalahan kita.
*thanks for reading❤