"Maaf kak saya telat," Yuki masuk kedalam kelas dengan nafas ngos-ngosan.
Ia baru sadar jika semua orang tengah menatap kearahnya saat ini, Yuki tersenyum garing.
"Assalamualaikum,"
***
Esa mengawasi kegiatan di setiap kelas, karna sesuai peraturan nama MOS diganti menjadi MPLS. Jadi tidak ada sesuatu yang mengarah ke bullying.
Calon siswa disuruh mengenal lingkungan sekolah, ya kegiatan nya hampir mirip seperti kegiatan belajar mengajar biasa. Beda nya ada games sebagai tambahan untuk refreshing.
Langkah ketua osis itu terhenti begitu ada yang menarik perhatian nya di salah satu kelas.
Seorang gadis dengan polosnya menari-nari seperti anak kecil, tapi tunggu. Bukankah itu gadis yang ada di gerbang tadi? Sepertinya ia sedang mendapat hukuman.
Esa masih standby dekat pintu sampai Fachri akhirnya melihat keberadaan sang ketua osis disini. Beliau pun memberikan isyarat supaya Esa masuk saja kedalam, tapi dengan tersenyum manis ia menggelengkan kepala.
Yuki begitu bersemangat menarikan tarian AKB48 serta menyanyikan lagunya. Ia lama sekali tidak mengetahui kehadiran Esa. Bahkan ia juga tidak mengetahui bahwa Esa yang ia sebut sebagai kakak judes berhati malaikat adalah ketua osis.
Dengan menggunakan isyarat, Esa pamit kepada Fachri. Ia harus kembali mengecek kelas yang lain. Tapi setelah Esa pergi, barulah Yuki melihat kearah pintu.
"Kayaknya tadi ada orang," Heran Yuki.
"Oke makasih Yuki. Silahkan kamu duduk," Ucap Fachri
Yuki tersenyum manis, "Makasih Kak."
***
Bel sekolah pun berbunyi, menandakan waktunya jam istirahat. Baru saja Yuki ingin beranjak dari tempatnya, tiba-tiba seorang cowok berperawakan bule datang menghampirinya.
"Hai," Sapa cowo bule tersebut.
Yuki celingak-celinguk melihat sekelilingnya.
"Gue? Lo nyapa gue?" Yuki menunjuk dirinya sendiri.
"Iyalah..siapa lagi,"
"Ohh.." Yuki manggut-manggut.
"Kenalin. Nama gua Stefan. Stefan William," Mengulurkan tangan nya kepada Yuki.
Walau agak bingung, Yuki menyambut uluran tangan Stefan.
"Yuki. Yuki Kato,"
"Eumm..Yuki. Lu mau kemana?" Tanya Stefan.
"Gak tau juga sih. Kayaknya keliling ngeliat sekolah dulu aja," Kata Yuki.
"Gua temenin ya. Entar lu nyasar lagi," Ujar Stefan dengan nada meledek.
Yuki tertawa kecil, "Ya engga lah."
"Emang Lo tau semua sudut sekolah ini?" Tanya Yuki menantang Stefan.
"Pastilah gua tau. Gua kan anak yang punya sekolah ini,"
Pernyataan Stefan membuat Yuki hampir berhenti bernafas, apa dia tidak salah dengar? Jujur memang penampilan Stefan seperti anak orang kaya. Lebih tepatnya seperti seorang pangeran. Begitu tampan.
"Yaudah ayo kita keliling," Tanpa meminta persetujuan Yuki. Stefan langsung menarik tangan nya dengan sangat bersemangat. Cowo itu tak henti-hentinya memperlihatkan senyuman nya kepada Yuki.
Sedangkan Yuki bingung harus berekspresi seperti apa.
***
Walau ruangan agak ramai, sama sekali tak mengusik Esa yang tengah sibuk dengan laptop nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS
Teen FictionEsa Pramudha merupakan Ketua Osis di SMA Jayakarsa, selain pintar ia juga ahli di bidang olahraga terutama basket. Sikap nya terkesan cuek tetapi cukup dewasa itu selalu jadi sorotan para siswi disekolahnya. Sayang dia masih belum mau memiliki pacar...