The Fact

4 0 0
                                    

Introvert itu, terkadang seperti siput yang membawa cangkangnya. Enggan meninggalkan zona nyaman, terkadang dikatakan lambat. Mereka enggan membaur. Bukan! Bukan karena sombong apalagi enggan bergabung. Mereka hanya terlalu takut untuk memulai sebuah hubungan dengan individu yang lain atau mereka kurang nyaman dengan kebiasaan yang ada di sekitarnya, menggosip misalnya. Aku mengenal dekat sekali pribadi itu. Saking dekatnya, akulah sang introvert itu. Bisa dibilang, tak banyak keuntungan yang bisa kudapat saat menjadi introvert. Aku sebenarnya ingin melakukan itu, namun tak punya cukup keberanian untuk memulai. Jangankan langkah besar, sekadar berkenalan saja kadang aku malu untuk memulai. Terkadang aku bingung, kenapa aku harus dilahirkan sebagai introvert. Orang yang mengenalku lewat dunia maya mengira aku orang yang supel dengan berbagai argument-argument yang pernah kucetuskan. Mereka kira, aku memiliki relasi orang-orang highclass. Ya! Kuakui itu, aku berbaur dengan Plato, Socrates, Karl Max, Vyacheslav Molotov , Bill Gates, Larry Page bahkan Joseph Stalin sang dictator yang lebih kejam dari Adolf Hitler. Namun aku hanya sebagai pihak penerima. Aku mengurung diri dalam konferensi bintang dunia itu di perpustakaan. Gagasan-gagasan mereka membuka pikiran ku tentang bagaimana dunia ini berjalan (dan menjadikan ku sosok yang setengah arogan dan bisa dinilang memiliki jalan pikiran seperti mafia). Hukum homo homini lupus yang ternyata masih berjalan sepenuhnya walau ada demokrasi yang katanya akan membatasi pergerakannya. Pemikiran para cendekiawan itu kadang membuatku kaku dan tak tau apa yang harus aku lakukan dengan orang baru. Aku sering tertangkap melamun saat sedang berada dalam suatu forum, tak sopan. Aku melarikan diriku ke suatu organisasi bernama KPopers. Namun, aku tak banyak menemukan orang-orang yang sepaham dengan aku. Banyak pemikiran yang mereka timbulkan dengan otak mereka yang penuh pemujaan akan idol-idol mereka dan itu tak dapat kuterima dengan akalku. Mereka sangat bertolak belakang dengan teori-teori yang kujadikan pegangan hidup. Maka, aku hanya fokuskan diriku ke dance mereka. Hanya untuk pelarian ketika penat akan teori-teori yang mmembuat otakku bercabang entah kemana. Teori yang bermula dari bahasa internasional hingga bahasa ber aksara unik (susah terbaca).

Keseharianku hanya seperti siswa biasa. Namun, karena terlalu sering membaca teori-teori yang super gila itu, hatiku selalu menentang guruku yang sedang mengajar. See, menjadi introvert juga bisa menjadikanmu sosok yang sombong juga dan itu benar benar memberikan dampak yang tidak baik terhadap karirmu kedepannya. Maka, aku hanya bisa diam dan mengikuti semua alur pembelajaran di sekolah walau aku tahu, banyak fakta yang disembunyikan bahkan di manipulasi. Aku menyadarinya saat mempelajari sejarah manusia di kelas 7. Payah! Kau pikir aku anak kecil yang bisa ditipu? Namun aku hanya diam, dan diam.

Saat istirahat tiba, aku memilih untuk ke perpustakaan yang lumayan lengkap koleksinya. Buku setebal 500 halaman adalah teman baikku. Bahkan aku menerima penghargaan sebagai The Best Book Worm in School, bullshit menurutku. Membaca adalah kebutuhan, dan itu tak patut diberikan penghargaan. Namun, mental Indonesia yang seperti ini mungkin wajar saja. 

Kau tahu? Introvert tak bisa sepenuhnya disalahkan oleh orang-orang. Introvert biasanya dianggap tak berguna. Padahal, neuron otak mereka telah menyimpan berbagai ide berlian yang sayangnya berdebu dan usang karena sering terabaikan. Hukum alam kadang kejam, membiarkan extrovert menang diatas introvert. Introvert tak mungkin bisa berkembang tanpa bantuan extrovert. Hey! Bukan berarti aku mendewakan sang extrovert. Memang kenyataannya. Intervert memerlukan sesuatu yang menariknya keluar dari cangkang amannya untuk melihat dunia yang lebih luas lagi. Dan extrovert adalah orang yang tepat. 

Penelitian mengatakan bahwa Introvert hebat di ide-ide mereka. Kebiasaan mereka mengurung diri justru memberikan tubuh merea waktu tenang untuk berpikir sesuatu yang baru dan akan memungkinkan muncul ide-ide fantastis yang mereka hasilkan. Kasusku adalah kasus dimana aku sesungguhnya cerdas, namun aku hanya menunggu orang-orang untuk mengeksplor ke cerdasanku dan akhirnya aku bisa mengenal dunia luar lebih jauh karena kecerdasanku. Merepotkan memang, dan kesempatan akan dimanfaatkan semakin besar. Akan ada suatu fase aku dibutuhkan maka aku akan dielu-elukan, dan setelahnya aku dibuang begitu saja. Akhirnya, aku hanya menghadiri "Konferensi Bintang Dunia" di perpustakaan lagi. Menunggu takdir yang terlalu kejam (menurutku) untuk mempermainkanku lagi.

Apalagi yang kau ingin tahu tentang sang introvert? kisah cintanya? Jangan harap ada seorang pangeran menolongnya ketika dibully. Mimpi saja! Namun, sang introvert memiliki kisah cinta yang unik. Kau tahu, cinta tidak harus antara laki-laki dan perempuan yang saling jatuh cinta dan merajut tali kasih sayang (tolong aku mual dengan ini, roman sastra picisan tentang Romeo-Juliet membuat nauseaku kumat lagi) 

Aku akan membawakan sebuah kisah cinta sang introvert yang akhirnya menempa sang introvert menjadi bintang bersinar di "Konferensi Bintang Dunia" itu. Dan kupastikan sang Introvert dapat menggenggam dunia di kakinya.

____________________________________________________________________________

Hai! I'm Newbie here. Aku gatau sih ini nulis apa. Absurd ya? ehehehehe, ini sebenernya mau dibikin teen story juga ga cocok. Karena aku cuma tertarik nulis seperti di diary book aku. So, I deciding to make my acc became my E-Dairy yang bisa aku tulisin curhatan aku(lah kok:V) 

So far aku udah buat banyak di MS Word, ntah ini ntar jadinya drabble atau apalah pokoknya ini based on my true story and my friends story. Jadi secara ga langsung aku menceritakan kehidupan sehari-hariku disini. Tapi kalian ga bakal tau mana kisah temen ku mana kisah aku karena disini aku pake tokoh AKU semua. So, better u leave if u don't like this absurd story

Goodbyee~~ 


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Introvert Smashing BoundaryWhere stories live. Discover now