Kisah Nabi Musa dan Nabi Harun as

1.1K 10 1
                                    

Yakub atau Israil tinggal di Mesir sejak ia datang untuk bertemu dengan anaknya, Yusuf. Ketika beliau wafat mereka menguburnya di tempat di mana ia dilahirkan di Palestina. Anak-anak Israil lebih memilih untuk hidup di Mesir di sisi Yusuf. Keadaan Mesir, kebaikannya yang banyak, kelayakan tanahnya, dan keharmonisan iklimnya merupakan daya tarik tersendiri bagi mereka untuk tinggal di dalamnya. Anak-anak Israil tinggal di Mesir dalam tempo yang lumayan. Mereka menikah sehingga jumlah mereka bertambah banyak. Berlalulah tahun demi tahun dan kemudian Nabi Yusuf meninggal. Nabi Yusuf telah mengubah Islam saat beliau memegang tampuk kekuasaan. Nabi Yusuf memperjuangkan Islam dan setiap nabi yang diutus oleh Allah SWT pasti memperjuangkan agama Islam sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw. Pengertian Islam di sini ialah, mengesakan Allah SWT dan hanya semata-mata menyembah-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, dan berdoa kepada-Nya. Islam juga berarti menyerahkan niat dan amal hanya semata-mata kepada Allah SWT. Demikianlah yang kita pahami atau yang kita maksud dari kata al-Islam, bukan sistem sosial yang dibawa oleh Nabi yang terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw. Sistem ini merupakan kepanjangan dari sistem-sistem sosial yang dibawa para nabi. Jadi, esensi akidah satu dan tidak berbeda dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw.

Ketika Nabi Yusuf menjadi penguasa di Mesir dan ketua para menteri agama di Mesir berubah menjadi agama tauhid atau Islam. Nabi Yusuf as menyeru manusia untuk memeluk Islam saat beliau ada di dalam penjara ketika beliau mengatakan:

"Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah YangMaha Esa lagi Maha PerkasaV (QS.Yusuf: 39)

Dan beliau berdoa pada suatu hari ketika mimpinya terwujud:

"Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. " (QS. Yusuf: 101)

Dan ketika Nabi Yusuf meninggal, Mesir mengubah sistem tauhid ke sistem multi tuhan untuk kedua kalinya. Menurut dugaan kuat bahwa hal ini terwujud dengan adanya campur tangan kelompok-kelompok elit yang berkuasa. Kelompok-kelompok elit ini— ketika di bawah agama tauhid—mereka tidak mendapatkan suatu perlakukan istimewa atau dibedakan dengan masyarakat umum, sehingga karenanya mereka mempunyai kepentingan untuk mengembalikan sistem penyembahan multi tuhan. Kemudian masyarakat mengikuti sistem penyembahan Fir'aun. Dan akhirnya, Mesir dipimpin keluarga-keluarga Fir'aun dan mereka mengklaim bahwa mereka adalah tuhan atau wakil-wakil tuhan atau orang-orang yang berbicara atas nama tuhan.

Pada dasarnya, masyarakat Mesir adalah masyarakat yang beradab. Mereka disibukkan dengan pembangunan peradaban. Mereka memiliki kecenderungan keagamaan yang kuat. Dan barangkali kelompok-kelompok dari masyarakat Mesir meyakini bahwa Fir'aun bukan tuhan namun karena mereka mendapat tantangan keras dari Fir'aun dan Fir'aun tidak ingin dari kaurnnya kecuali agar mereka menaatinya sehingga mereka pun terpaksa menyembunyikan keimanan dalam diri mereka. Jadi, tuhan-tuhan berhala banyak sekali di Mesir. Hal yang bisa dipahami adalah, bahwa Fir'aun menguasai semua macam tuhan dan ia mengisyaratkan dengannya dan berbicara atas namanya. Yang demikian ini adalah sangat jelas di Mesir. Ketika terdapat sistem multi tuhan di Mesir—meskipun masyarakatnya meyakini tuhan utama, yaitu Fir'aun—kelompok elit yang berkuasa membatasi untuk hanya menyembah Fir'aun dan melaksanakan perintah-perintahnya serta membenarkan tindakan semena-menanya. Kita akan mengetahui dan kita akan membuka lembaran-lembaran Nabi Musa as bagaimana masyarakat Mesir hidup di zamannya. Mayoritas masyarakat saat itu mendapatkan kehinaan yang luar biasa dan diperlakukan secara lalim. Mereka harus taat sepenuhnya kepada Fir'aun. Mereka selalu diancam oleh algojo-algojo Fir'aun dan para tentaranya.

Allah SWT menceritakan Fir'aun yang hidup di zaman Nabi Musa dalam firman-Nya:

"Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya (seraya berkata): 'Akulah Tuhanmu yang paling tinggi.'" (QS. an-Nazi'at: 23-24)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Nabi Musa dan Nabi Harun asTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang