2

6 2 0
                                    

Andai aku bisa memutar waktu
Takkan ku sia-sia kan seperti sekarang

-Liana Putri Febian-

-----------------------------------------------------------

Semua anak bersorak karna mendengar pernyataan Justin tadi.

"Anjir gila si Justin"

"Jangan sampe ditrima"

"Gilaa si Cliff menang banyak banget"

"Liii cepet nyatain ajaa siapa tau ditrima"

Aku dan Cliff hanya bisa mematung mendengus kesal. 'sial banget sih nyatain ke cewek cabe model kayak dia trs harus jadian sama cewek jutek disebelah gue' batin Cliff. Lain hal nya dengan Liana. Dia hanya memikirkan agar bisa menegosiasikan hukumannya.

"Tunggu apa lagi? Kalian mau hukuman nya gue tambah jadi nyatain ke semua OSIS yang ada?" Ujar Gilang wakil ketua OSIS.

Disini anggotanya terdiri dari 10 orang yaitu ada Andini, Gilang, Justin, Aldo, Vani, Bagas, Dio, Diva, Layla, Karel. Anggotanya kebanyakan cowok dari pada cewek. Tapi jangan salah mereka rajin-rajin loh.

Tanpa ba-bi-bu Liana mengambil tempat disisi Justin. "Huftt. Lo mau ga jadi pacar gue?"

"Jadian." jawab Justin sambil tersenyum puas.

Semua mata menatap intens tak percaya. 'Mereka jadian? Gue gak mimpi?' batin Cliff.

"Hah? Mksd lo?" tanya Liana.

"Hari ini lo resmi jd pacar gue. Jarang-jarang dapet pacar kek gue. Ganteng, baik, ketua osis, tajir. Kurang apa coba gue?" Jelasnya.

"Kekurangan lo? Lo ga ada seperti dipikiran gue, didaftar keinginan gue, dimana pun itu ga ada." jawab Liana dengan kesal.

"Serah kamu sayang."

---

"Hai sayang." Sapa justin. Didepan kelas Liana. Yang untungnya lagi sepi.

"Jijik. Gue bukan pacar lo." kata Liana.

"Yuk, ke kantin." kata Justin sambil merangkul Liana

Usaha apapun dilakukan Liana tetap berakhir nihil. Dia tetap dirangkul bahkan di gandeng oleh Justin.

---

Tak mungkin dan ini mustahil. Kantin sepi hanya menyisakan beberapa anak kutu buku. Mereka berdua duduk dibangku yang menghadap lapangan. Disana tampak Cliff dan teman-temannya bermain basket. Satu cowok menjadi membuatnya penasaran. Lamunan Liana dikacaukan oleh Justin yang datang dengan dua mangkuk bakso dan sua esteh di nampannya.

'Siapa cowok itu? Mukanya familiar banget.' batin Liana

---

"Gue anterin pulangnya"

Lagi-lagi Justin muncul dihadapannya. Salah besar jika ia berfikir untuk pulang terlambat. Karna nyatanya Justin tetap akan menghantuinya.

"Gue bisa sendiri."

"Lo cewek dan ini udah sore bgt menjelang malam bahkan."

Yaa, Tadi habis ada mapel tambahan karna besok ada kuis dan sisa waktu aku gunakan untuk membaca novel.

"Yuk pulang. Pokok nya lo pulang sama gue." kata Justin sambil menarik tangan Liana pelan. Liana hanya bisa pasrah dengan perlakuan Justin yg kelewat gila menurut Liana.

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang